Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana pertandingan di stadion Santiago Bernabeu (unsplash.com/ViennaReyes)

Carlo Ancelotti telah diakui sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola dunia. Ia telah meraih beragam gelar juara bergengsi bersama klub-klub besar Eropa di lima liga top, seperti English Premier League (EPL), Serie A Italia, LaLiga Spanyol, Bundesliga Jerman, dan Ligue 1 Prancis. Ancelotti pernah bekerja sama dengan banyak pemain bintang, sebut saja Ricardo Kaka, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, sampai Kylian Mbappe.

Tidak sedikit dari eks pemain asuhan Ancelotti beralih menjadi pelatih usai pensiun sebagai pesepak bola. Beberapa di antara mereka pernah menangani klub-klub besar Eropa. Perjalanan karier mereka bersama klub-klub top Eropa cukup beragam. Sebagian menuai kesuksesan, sedangkan lainnya gagal menuai prestasi.

Berikut rapor enam eks pemain asuhan Ancelotti kala melatih klub-klub top Eropa.

1. Clarence Seedorf gagal memperbaiki performa AC Milan

Clarence Seedorf merupakan gelandang serang andalan AC Milan asuhan Carlo Ancelotti pada 2002--2009. Ia menjadi bagian penting dalam kesuksesan Ancelotti kala mengantarkan AC Milan meraih gelar juara Liga Champions Eropa (UCL) pada 2002/2003 dan 2006/2007. Seedorf meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan Botafogo pada Juli 2012. Ia memutuskan pensiun sebagai pesepak bola pada Januari 2014.

Seedorf langsung kembali ke AC Milan dan menjabat sebagai pelatih tidak lama setelah gantung sepatu. Sayangnya, performa I Rossoneri tidak membaik sampai akhir 2013/2014. Seedorf hanya meraih 11 kemenangan, 2 berimbang, dan 9 kekalahan dalam 22 laga di semua kompetisi. Ia akhirnya dipecat pada Juni 2014. Karier Seedorf juga tidak begitu mentereng kala menangani Shenzen FC, Deportivo La Coruna, dan Timnas Kamerun.

2. Filippo Inzaghi hanya bertahan semusim menangani AC Milan

Filippo Inzaghi pernah menjadi striker andalan Carlo Ancelotti kala melatih AC Milan pada November 2001--Juni 2009. Ia memutuskan berkarier sebagai pelatih bersama tim junior AC Milan usai pensiun sebagai pemain pada Juni 2012. Inzaghi kemudian dipercaya menangani tim senior AC Milan pada Juli 2014.

Sayangnya, kiprah Super Pippo sebagai pelatih itu tidak sesukses Ancelotti. Ia hanya meraih 14 kemenangan, serta 13 berimbang dan kekalahan dalam 40 pertandingan bersama AC Milan. Manajemen I Rossoneri memutuskan tidak lagi bekerja sama dengan Inzaghi pada Juni 2014. Ia masih melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih bersama klub-klub medioker Italia. Terbaru, Inzaghi sukses membawa Pisa promosi ke Serie A usai mengunci posisi runner-up Serie B pada 2024/2025.

3. Gennaro Gattuso tidak menuai prestasi bersama AC Milan, Napoli, dan Marseille

Gennaro Gattuso merupakan pemain penting selama Ancelotti melatih AC Milan pada 2001--2009. Ia menempati posisi gelandang bertahan dan membangun kemitraan apik dengan Andrea Pirlo serta Clarence Seedorf di lini tengah I Rossoneri. Gattuso hengkang dari AC Milan pada 2012 dan gantung sepatu bersama FC Sion pada Juli 2013. Ia memutuskan menjadi pelatih usai pensiun sebagai pemain.

Gattuso pernah menangani sejumlah klub besar Eropa, seperti AC Milan, Napoli, Valencia, dan Olympique Marseille. Sayangnya, ia tidak meraih kesuksesan bersama klub-klub tersebut. Gattuso gagal meloloskan AC Milan ke Liga Champions pada November 2017--Mei 2019 dan menampilkan performa inkonsisten selama menangani Napoli pada Desember 2019--Juni 2021. Ia kini tercatat sebagai pelatih Hajduk Split sejak Juli 2024.

4. Frank Lampard tidak mampu memberikan prestasi kepada Chelsea

Frank Lampard pernah dilatih Carlo Ancelotti di Chelsea pada 2009--2010. Keduanya berhasil mengantarkan The Blues menjuarai EPL dan Piala FA pada 2009/2010. Lampard mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola bersama New York City pada Februari 2017. Ia beralih menjadi pelatih tim muda Chelsea pada Juli 2017. Lampard kemudian ditunjuk sebagai manajer tim utama Chelsea pada Juli 2019.

Chelsea sempat bermain impresif kala dilatih Lampard pada 2019/2020. The Blues finis di peringkat keempat dan lolos ke Liga Champions pada 2020/2021. Sayangnya, Lampard gagal meneruskan performa impresif itu pada paruh pertama 2020/2021.

Chelsea hanya meraih 15 kemenangan, 7 berimbang dan kekalahan dalam 29 laga pada musim tersebut. Ia dipecat pada Januari 2021, tetapi sempat kembali ke Chelsea dengan menjabat sebagai pelatih interim pada April--Juni 2023. Namun, rekornya begitu buruk dengan hanya 1 kali menang, 2 kali imbang, dan 8 kali kalah dalam 11 laga di semua kompetisi pada April--Juni 2023.

5. Andrea Pirlo gagal meraih gelar juara Serie A bersama Juventus

Andrea Pirlo memainkan peran penting dalam skema permainan AC Milan asuhan Carlo Ancelotti yang menggunakan formasi 4-3-2-1. Ia bersama Gattuso dan Seedorf menjadi pilar penting di lini tengah I Rossoneri dan sukses menjuarai Liga Champions pada 2002/2003 dan 2006/2007. Pirlo lalu mengikuti jejak Ancelotti dengan berkarier sebagai pelatih usai gantung sepatu pada Januari 2018.

Juventus menjadi klub pertama yang ia tangani pada Agustus 2020. I Bianconeri kala itu diperkuat sejumlah bintang top, seperti Cristiano Ronaldo, Paolo Dybala, dan Leonardo Bonucci. Namun, dominasi Juventus di Serie A malah terhenti di bawah asuhan Pirlo setelah finis di peringkat keempat dengan catatan 23 kemenangan, 9 berimbang, dan 6 kekalahan dalam 38 laga. Ia akhirnya dipecat Juventus pada Juni 2021.

6. Xabi Alonso menciptakan sejarah bersama Bayer Leverkusen

Xabi Alonso bermain di bawah asuhan Carlo Ancelotti kala membela Real Madrid pada 2013/2014 dan Bayern Muenchen pada 2016/2017. Keduanya sukses mengantarkan Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions kesepuluh atau La Decima pada 2013/2014. Alonso mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola kala dilatih Ancelotti di Bayern Muenchen pada 2016/2017. Ia lalu memulai karier kepelatihannya bersama tim muda Real Madrid pada Agustus 2018--Juni 2019 dan berlanjut menangani Real Sociedad B pada 2019--2022.

Alonso lalu ditunjuk sebagai pelatih Bayer Leverkusen pada Oktober 2022. Ia berhasil menciptakan sejarah dengan memutus dominasi Bayern Muenchen kala menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal pada 2023/2024. Hebatnya lagi, Bayer Leverkusen asuhan Alonso mencatat rekor tidak terkalahkan dalam 34 pertandingan Bundesliga pada musim tersebut. Ia baru-baru ini mengumumkan akan meninggalkan Bayer Leverkusen pada akhir 2024/2025. Alonso akan menggantikan posisi Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid pada musim panas 2025.

Dari enam eks pemain asuhan Ancelotti, hanya Alonso yang mampu menuai kesuksesan. Ia tidak hanya berhasil meraih gelar juara Bundesliga dan DFB Pokal bersama Bayer Leverkusen, tetapi menanamkan filosofi permainan menyerang yang kolektif dan menghibur. Sementara itu, Inzaghi, Gattuso, Seedorf, Pirlo, dan Lampard, tidak mampu mengikuti jejak Ancelotti dengan gagal berprestasi kala menangani klub-klub besar Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy