5 Rekrutan Pertama Roberto Mancini saat Melatih Inter Milan

Tepat pada hari persemian Roberto Mancini sebagai pelatih baru, Inter Milan merekrut Nicolas Burdisso pada tanggal 7 Juli 2004. Bek asal Argentina tersebut dibeli dari Boca Juniors seharga 3,5 juta euro (Rp51,6 miliar).

Selama berkarier bersama Inter Milan Burdisso sukses bermain sangat apik dan cukup tajam meski berposisi sebaagi bek. Bahkan, Burdisso pernah dinobatkan sebagai top skorer Coppa Italia 2007. Selama 5 tahun (2004—2009) masa pengabdian, Burdisso sukses menjalani 139 laga bersama Inter Milan.

Berstatus bebas transfer, Roberto Mancini merekrut seorang mantan gelandang Juventus pada 11 Juli 2004. Sosok tersebut adalah Edgar Davids, gelandang asal Belanda yang terkenal dengan kaca matanya yang ikonik.

Edgar Davids hanya semusim saja membela Inter Milan. Pasalnya, performa Davids ketika berseragam Inter Milan tak begitu menonjol. Ia pun kalah saing dari Esteban Cambiassso dan Cristiano Zanetti. Davids sendiri hanya mampu mencatatkan 23 laga bersama Inter Milan di semua kompetisi.

Sinisa Mihajlovic merupakan kawan akrab Roberto Mancini. Keduanya pernah bermain bersama dalam satu tim ketika masih sama-sama berseragam Sampdoria. Mihajlovic juga merupakan pemain andalan Roberto Mancini ketika melatih Lazio.

Pada 30 Juli 2004, bek asal Serbia ini akhirnya merapat ke Inter Milan dengan status bebas transfer. Sebelum akhirnya pensiun pada akhir musim 2005/2006, Mihajlovic mencatatkan 43 laga dengan sumbangan 6 gol dan 11 assist bersama Inter Milan di semua ajang.

Bermain sangat apik ketika berseragam Standard Liege dan dianggap sebagai pemain potensial, Roberto Mancini sangat kepincut untuk mendatangkan Fabian Carini. Kala itu, Carini telah berstatus sebagai pemain Juventus karena sudah dibeli lebih dulu oleh Si Nyonya Tua pada 1 Juli 2004.

Anehnya, Inter Milan justru mengorbankan Fabio Cannavaro plus uang sebesar 10 juta euro (Rp147 miliar) guna mendatangkang Carini pada 31 Agustus 2004. Sayangnya, penampilan Carini sangat jauh dari harapan. Ia justru bermain sangat buruk bersama Inter Milan.

Mengantisipasi permainan buruk yang ditunjukkan oleh Fabian Carini, Roberto Mancini akhirnya mendatangkan kiper baru pada 1 Januari 2005. Kiper tersebut adalah Julio Cesar, pemain asal Brasil yang didatangkan dari Flamengo.

Kiprah Julio Cesar di Inter Milan sangat legendaris. Selama tujuh musim (2005—2012), Cesar bermain sangat impresif dan sukses menghadirkan berbagai gelar untuk I Nerazzurri. Atas jasanya tersebut, Julio Cesar layak disebut sebagai salah satu legenda Inter Milan.

Inter Milan menjadi tim yang turut mendongkrak popularitas Roberto Mancini sebagai pelatih di dunia sepak bola. Meski tak semua berhasil sukses di Inter Milan, kelima nama di atas menjadi tonggak awal era kesuksesan Inter Milan membangun skuad kompetitif di level Serie A hingga Liga Champions.