Aymeric Laporte menjadi pemain termahal kedua yang dibeli oleh Manchester City pada bursa transfer Januari. Bek tengah asal Spanyol ini ditebus dari Athletic Club pada 30 Januari 2018 dengan harga mencapai Rp1,1 triliun. Saat itu, Laporte menjadi pemain yang sangat diincar oleh Pep Guardiola.
Pasalnya, pemain setinggi 1,91 meter ini memenuhi semua kriteria yang dibutuhkannya. Pertama, Laporte adalah seorang bek yang kuat. Kedua, ia lihai dalam menguasai bola dan juga berkualitas untuk urusan umpan. Ketiga, Laporte adalah seorang pemain kidal.
Untuk alasan terakhir, Guardiola memang sangat membutuhkan seorang pemain dengan karakteristik demikian. Ia memerlukan pemain kidal untuk mengisi posisi bek tengah sebelah kiri dalam skema 4-3-3 miliknya. Bagi Guardiola, dengan menaruh pemain kidal di posisi tersebut, progresi bola akan lebih lancar dan natural.
Pada paruh kedua 2017/2018 yang merupakan masa 6 bulan pertamanya, Laporte hanya tampil 13 kali. Namun, pada 2018/2019, ketergantungan Guardiola kepadanya begitu terlihat. Laporte menjadi pemain Manchester City dengan jumlah penampilan terbanyak ketiga. Ia bermain 51 kali dan hanya kalah dari Ederson yang bermain 55 kali serta Kyle Walker yang bermain 52 kali.
Sayangnya, pada 2019/2020, Laporte mengalami cedera parah. Ia pun mengalami penurunan. Pada 24 Agustus 2023, Manchester City melepasnya ke Al-Nassr. Namun, mereka tidak terlalu merugi. Dengan kontrak Laporte yang tersisa kurang dari 2 tahun, Manchester City mendapat pemasukan dari Al-Nassr sekitar Rp478 miliar.