Mereka juga mengalami pergeseran budaya. Bendera Korsel yang tadinya begitu suci, menjadi lebih luwes penggunaannya. Banyak warga Korsel yang berani menggunakan bendera negaranya sebagai hiasan di baju, mobil, dan lainnya.
Pemerintah tak melarang, malah menganjurkan untuk menyemarakkan. Euforia berlanjut ke semifinal. Meski kalah dari Jerman, hal tersebut berimbas besar pada pengembangan sepak bola di Korsel.
Setelahnya, sepak bola Korsel terus didukung perkembangannya oleh sejumlah pihak, termasuk pemerintah. Klub-klub mulai bangkit, setelah Korsel dihantam krisis ekonomi pada awal 2000.
Piala Dunia 2002 sudah membangkitkan lagi gairah ekonomi di Korsel, termasuk dalam bisnis sepak bola. Dari sini, gairah pengembangan sepak bola di dalam negeri meningkat dan akhirnya terus berkembang.
"Piala Dunia 2022 telah membangkitkan gairah usai Korea Selatan dihantam krisis ekonomi. Pada awal 2000, kami mengalami pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Performa impresif Tim Nasional kami sudah mendongkrak kepercayaan diri publik dan membuat warga kembali percaya diri," kata pakar olahraga Korsel, Doktor Jung Woo Lee, dilansir Sky Sports.