Jakarta, IDN Times - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) baru-baru ini merilis pemain sepak bola terbaik 2018. Cristiano Ronaldo berada di posisi kedua sebagai pemain terbaik. Apa rahasia Ronaldo terus berprestasi di dunia sepakbola?
Berseragam tim nasional Portugal, bernomor 7, dengan memasang wajah serius dan percaya diri, Cristiano Ronaldo 'menyambut' para peselancar dunia maya yang hendak mencari informasi tentangnya di website resminya: cristianoronaldo.com.
Di dalam websitenya, bintang Real Madrid ini memberikan informasi lengkap tentang perjanan karier dan statistiknya sejak menggeluti dunia kulit bundar sejak usia 12 tahun.
Sepanjang mata melihat dan membaca, maka kekaguman dan suara hati pujian mengalir untuk pemain yang dilahirkan dari ibu seorang koki dan ayahnya yang berprofesi sebagai petugas perlengkapan tim sepak bola.
Cukuplah mengambil prestasi di Madrid saja, semua pun akan setuju bahwa sang bintang memang terlahir untuk menjadi ikon sepak bola era sekarang. Pemain yang dilahirkan untuk membuat sejarah.
Dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid (324 gol); pencetak gol terbanyak sepanjang masa di kompetisi La Liga (231 gol), mengalahkan Raul Gonzalez (228); pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions sejauh ini (17 gol); top skor dalam sejarah Real Madrid di satu musim kompetisi, dengan 53 gol, mengalahkah Ferenc Puskas (49); Gol terbanyak dalam satu musim di seluruh kompetisi untuk Madrid (60 gol) dan pencetak gol terbanyak dalam satu musim La Liga untuk Madrid (46 gol).
Pada musim ini Ronaldo masih menunjukkan ketajaman di La Liga dengan mencetak 26 gol, hanya kalah dari Lionel Messi yang mencetak 34 gol. Tapi di Liga Champions, di mana Ronaldo akan memimpin Madrid di final vs Liverpool akhir pekan ini, pemain setinggi 1,87 meter ini tampil sebagai top skor sementara dengan torehan 15 gol. Ronaldo juga baru saja memenangi trofi Liga Champions kelimanya.
Menilik performa moncernya, tak salah jika Sir Alex Ferguson, figur yang disebut Ronaldo sebagai "Ayah Sepak Bolanya" melabeli mantan anak asuhnya ini sebagai "hadiah terbaiknya" sebagai pelatih.
"Cristiano adalah hadiah terbaik bagi saya," tulis Ferguson dalam biografinya. "Dia melampaui semua yang terhebat yang saya latih di United."
Lantas, apa yang yang membuat sang bintang terus konsisten menancapkan eksistensinya di karpet lapangan hijau hingga usia yang sudah memasuki kepala 3? IDN Times mengulik rahasia-rahasia tak terungkapnya.