Sadio Mane mengunjungi desa asalnya di Bambali, Senegal. (twitter.com/DaveOCKOP)
Sadio Mane memperoleh privilige yang luar biasa sebagai pesepak bola profesional. Namun, Mane memilih untuk tetap hidup sederhana. Seolah tak lupa, Mane punya caranya sendiri untuk membalas budi dengan tempatnya berasal.
Mane tumbuh di sebuah desa kecil di Bambali, Senegal. Desa ini tak terlalu dikenal, tetapi mulai disorot seiring kesuksesan Mane menjadi pesepak bola yang mapan di Eropa. Ia berkontribusi dalam beberapa pembangunan infrastruktur di desa asalnya.
Dikutip dari Give Me Sport, Mane telah menyumbangkan uang sebesar 250 ribu pounds atau sekitar Rp untuk mendirikan sekolah. Ia bahkan turut langsung melihat proses pembangunannya. Tak hanya sekolah, Mane juga membangun beberapa fasilitas lain, seperti stasiun pengisian bahan bakar dan kantor pos.
Kesejahteraan masyarakat desa tak luput dari perhatiannya. Per bulan, Mane memberikan bantuan donasi 70 euro atau sekitar Rp1,1 juta kepada setiap keluarga di desanya.
Satu hal yang paling disorot Mane di desanya adalah sarana kesehatan yang belum memadai. Apalagi, Mane punya pengalaman pahit semasa kecil. Sang ayah meninggal dunia akibat layanan kesehatan yang minim di desanya.
Oleh sebab itu, ia memberikan bantuan dana sebesar 455 ribu pounds atau sekitar Rp7,12 miliar untuk membangun rumah sakit pada 2020 lalu. Rumah sakit itu memiliki aksesibilitas yang baik sehingga bisa dijangkau oleh 34 desa di sekitarnya.
"Aku ingat saat adikku lahir di rumah karena tidak ada rumah sakit di desa kami. Itu adalah situasi yang sangat menyedihkan bagi semua orang. Aku ingin membangun satu rumah sakit untuk memberi harapan kepada orang-orang untuk memiliki sarana kesehatan yang layak," kata Mane dikutip dari Tribuna.