Samoa Amerika, Negara yang Cetak Rekor Kekalahan Terbesar 31-0

Seperti ditulis Goal.com, Samoa sendiri sudah merasa kalah sebelum pertandingan dimulai. Musababnya, mereka tak bisa memboyong seluruh pemain inti ke Australia karena masalah paspor. Federasi kemudian memilih skuad U-20 untuk menggantikannya. Itu pun tak lengkap karena beberapa dari mereka sedang mengikuti ujian sekolah. Walhasil, pelatih Tunoa Lui terpaksa membawa beberapa pemain berusia 15 tahun.

Di sisi lain, mental Australia justru sedang naik. Mereka baru saja mencetak rekor kemenangan 22-0 atas Tonga. 

Dan hasilnya bisa ditebak, wasit meniup peluit gol sebanyak 31 kali. Penyerang Australia, Archie Thompson pun memborong 13 gol.

Seperti halnya negara pasifik lainnya, Samoa Amerika adalah negara kecil. Luasnya hanya 200 kilometer persegi dengan 55 ribu penduduk. Negara ini juga bagian dari Amerika Serikat. 

Mayoritas penduduk negara ini adalah orang Samoan yang memiliki kemiripan dengan warga pasifik lain seperti Selandia Baru dan Hawaii. Meski begitu, bahasa yang mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa Inggris.

Kalau kita bertanya mengapa Samoa Amerika bisa kalah setelak itu? Mungkin jawabannya karena sepak bola di sana bukan olahraga yang terlalu populer. Dikutip dari situs resmi konfederasi Oceania (OFC), olahraga yang paling digemari di sana adalah bola basket dan baseball.

Meski begitu, asosiasi sepak bola setempat,  Football Federation American Samoa (FFAS) bukannya diam saja. Mereka melakukan perombakan besar sejak tahun 2014. Salah satunya adalah dengan menggenjot pembinaan usia muda. Berbagai kompetisi di tingkat sekolah pun digelar.

Selain pembinaan usia muda, liga sepak bola di sana pun terus digeber secara reguler. Saat ini ada 11 klub yang menjadi peserta FFAS Senior League. Salah satu tim yang menjadi langganan juara adalah Pago Youth. Mereka menyapu 8 gelar juara, termasuk musim terakhir 2019 lalu.

Liga ini sendiri sempat terhenti karena satu-satunya stadion di sana hancur akibat gempa bumi besar pada 2009 lalu. Mereka pun terpaksa memindahkan pertandingan ke sebuah lapangan sepak bola milik sekolah seminari.

Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Samoa Amerika memetik buah dari berbagai perombakan. Pada tahun 2011 misalnya, mereka meraih kemenangan pertama sepanjang sejarah pada kualifiasi Piala Dunia 2014. Di bawah asuhan pelatih Thomas Rongen, mereka berhasil menang 2-1 atas Tonga.

Sejak kemenangan atas Tonga, tim pria Samoa Amerika terus menjaga tren positif. Mereka mampu mencatat kemenangan kedua saat kembali mengalahkan Tonga pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Pada laga yang digelar 2015 itu, Samoa Amerika unggul dengan skor sama, yaitu 2-1.

Pada tahun yang sama, tim ini kembali mengukir kemenangan saat mengalahkan Kepulauan Cook 2-0. Bahkan, 2015 menjadi salah satu tahun terbaik bagi Samoa Amerika karena berhasil naik ke rangking 164 FIFA, posisi tertinggi yang mereka tempati sepanjang sejarah.

Meski begitu, perjalanan Samoa untuk memperbaiki kualitas sepak bola tampaknya masih panjang. Sebab, berdasarkan rilis terakhir FIFA, mereka kini menduduki peringkat 192 dunia.