Kedatangan Nico Gonzalez pada akhir bursa transfer Januari 2025 menjadi solusi bagi Guardiola. Dalam laga debutnya melawan Newcastle United, pemain yang dibeli dari FC Porto ini menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang bertahan. Ia berhasil membantu timnya mengendalikan permainan dan mencegah serangan balik lawan.
Data statistik BBC menunjukkan betapa impresifnya performa Gonzalez. Dalam pertandingan tersebut, ia mencatatkan 114 sentuhan bola, 103 operan dengan akurasi 97%, serta memenangkan semua duel darat yang ia lakukan. Kemampuannya dalam membaca permainan juga terlihat jelas saat ia beberapa kali memotong umpan lawan sebelum serangan balik terjadi.
Bukan hanya secara defensif, Gonzalez juga berkontribusi dalam membangun serangan. Ia beberapa kali berhasil memecah garis pertahanan lawan dengan umpan progresif ke lini depan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berperan sebagai gelandang bertahan, ia tetap memiliki kemampuan menyerang yang bisa dimanfaatkan oleh tim.
Kehadiran Gonzalez juga memberikan dampak positif bagi pemain lain, seperti Rico Lewis. Dengan adanya Gonzalez di belakangnya, Lewis memiliki kebebasan lebih untuk naik membantu serangan tanpa harus khawatir dengan transisi pertahanan. Hal ini membuat permainan Manchester City menjadi lebih seimbang dan efektif.
Dengan kembalinya keseimbangan di lini tengah, Manchester City kini memiliki peluang lebih besar untuk kembali ke jalur kemenangan, termasuk dalam upaya membalikkan keadaan di Liga Champions melawan Real Madrid. Guardiola sendiri menyebut Gonzalez sebagai "investasi luar biasa" dan percaya bahwa ia akan menjadi bagian penting dari skuad The Cityzens pada masa mendatang.
Masih terlalu dini untuk menilai performa Manchester City dengan gelandang baru mereka, Nico Gonzalez. Namun, peran gelandang bertahan yang solid terbukti sangat krusial bagi Manchester City. Tanpa sosok yang tepat, tim dapat kehilangan keseimbangan dan menjadi rentan terhadap serangan lawan.