Segera Mendarat di Bandung, Geoffrey Castillion Merapat ke Persib?

Dengan demikian, kini Persib hanya menyisakan satu pemain saja yang menjalani trial, yakni Wander Luiz. Mantan pemain Becamex Binh Duong itu masih diberikan waktu oleh Robert untuk bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya agar bisa direkrut oleh manajemen Persib.

Sedangkan, Vinicius dikabarkan sepakat untuk bergabung dengan salah satu klub di Vietnam. Tak pelak, ia memutuskan untuk menyelesaikan trial-nya di Persib dan segera pergi ke Vietnam untuk melanjutkan kariernya.

Kans merapatnya Geoffrey Castillion memang masih sekadar rumor saja. Sebab, belum ada bukti yang menyebut bahwa Persib bakal mendaratkannya. Terlebih, masih adanya peluang pemain lain yang datang lantaran Robert tak menyebutkan siapa nama yang bakal mendarat di Kota Bandung.

Lalu, apakah jika Castillion ini benar bergabung apakah layak untuk Persib?

Dari data yang berhasil dihimpun IDN Times, Castillion merupakan pemain yang kenyang pengalaman di Liga Belanda. Bahkan, ia tercatat sempat bermain untuk Ajax Amsterdam di Eredivisie pada medio 2010. Tampil 28 laga bersama klub raksasa Belanda tersebut, Castillion tak mampu mecetak sebiji gol pun.

Faktor tersebut yang membuatnya harus dipinjamkan ke klub Belanda lain, RKC Waalwijk. Di lansir dari laman Soccerway, pemain kelahiran 25 Mei 1991 itu mencatatkan 1.601 menit bermain di lapangan dan hanya mencetak enam gol saja.

Setelah itu, ia kembali berpindah-pindah klub di Belanda mulai dari Heracles Almelo, Ajax II, NEC Breda, sebelum akhirnya mencoba peruntungan di MLS pada 2014 untuk memperkuat New England. Hanya saja, ia tak mampu tampil gemilang, sebagai striker yang parameternya adalah gol, Castillion tampil mandul karena nirgol kala itu.

Gagal di MLS, pemain berusia 28 tahun itu coba peruntungan ke Rumania untuk bergabung dengan Universitatea Cluj pada 2014. Berselang setahun kemudian ia kembali hengkang untuk tampil di Liga Hungaria selama tiga tahun bersama Debrecen, Puskas, dan kembali ke Debrecen. Tiga tahun di Hungaria Castillion cuma mencetak tiga gol saja.

Barulah pada 2017 ia memulai petualangan di kompetisi Islandia. Penampilannya mulai terlihat meyakinkan saat pertama kali datang ke sana dengan membela Víkingur Reykjavík. Ia bisa mencetak 11 gol dari 16 penampilannya bersama klub kasta tertinggi di sana.

Sukses di sana ia kembali berpindah pindah klub mulai dari FH Hafnarfjörður (1 gol) pada 2018 dan kembali ke Víkingur Reykjavík (6 gol) masih di tahun yang sama. Terakhir, ia membela Fylkir pada 2019 lalu di kompetisi paling elite Islandia bernama Úrvalsdeild dan mencetak 10 gol dari 19 kali penampilannya.

Jika menilik catatan tersebut, Castillion bukan lah striker yang terlalu istimewa. Sebab, catatan gol yang ditorehkannya juga tak begitu maksimal. Hal itu harus jadi pertimbangan manajemen Persib jika ingin mendatangkan pemain asal belanda tersebut.

Hanya saja, hal itu mulai berbalik 360 derajat usai sang pemain pindah ke Islandia. Ia tampil produktif dengan mencetak 28 gol selama tiga musim di sana. Jika saja proses adaptasinya lancar, bukan tak mungkin Castillion bisa menjadi suksesor Ezechile N'Douassel yang sukses.

Persib pun tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendatangkan Geoffrey Castillion. Lantaran, harga pasar sang pemain tak terlalu jauh dengan rata-rata harga legiun asing kelas satu yang membela klub Liga 1 saat ini.

Dilansir dari situs Transfermarkt, harga pasar yang berangkutan mencapai €250 ribu atau berkisar Rp3,7 miliar rupiah. Jika menilik pengalaman Geoffrey Castillion malang melintang di kompetisi Eropa dan melihat kemampuannya, harga sebesar itu cukup setara.