Banyak pemain, pengamat, dan penggemar sepak bola menilai bahwa kebijakan baru ini terlalu berlebihan dan mereduksi esensi dari permainan itu sendiri. Sepak bola adalah tentang emosi dan gairah, dan selebrasi merupakan bagian dari pengalaman yang tidak dapat dipisahkan. Jika setiap gerakan pemain harus diperhitungkan agar tidak dianggap sebagai penghinaan, maka elemen spontanitas dalam permainan akan semakin terkikis.
Salah satu kritik datang dari kalangan pengamat yang menilai bahwa aturan ini berpotensi membuat sepak bola semakin kaku dan kehilangan daya tariknya. Seperti VAR, yang awalnya diterapkan untuk mengurangi kesalahan wasit, tetapi justru memperpanjang waktu pertandingan dan sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan tim dan suporter. Demikian pula dengan aturan selebrasi yang berisiko menghilangkan momen-momen ikonik yang menjadi bagian dari sejarah sepak bola.
Penggemar sepak bola juga tidak tinggal diam. Banyak yang menganggap bahwa sepak bola seharusnya tetap menjadi tontonan yang menyenangkan, bukan sekadar permainan yang penuh dengan aturan ketat. Mereka menyoroti bahwa selama selebrasi tidak mengandung unsur kebencian atau pelecehan, pemain seharusnya diberikan kebebasan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka di lapangan.
Sepak bola merupakan permainan yang mengandalkan emosi, gairah, dan ekspresi. Jika semua bentuk selebrasi mulai diatur dengan ketat, maka permainan ini bisa kehilangan sebagian dari daya tariknya. Premier League perlu mempertimbangkan kembali batasan yang mereka terapkan agar sepak bola tetap menjadi hiburan yang penuh dengan kegembiraan.