Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arda Güler (uefa.com)
Arda Güler (uefa.com)

Intinya sih...

  • Turki tetap setia pada taktik counterpress saat melawan Portugal di Euro 2024
  • Pelatih Vincenzo Montella menekankan kesabaran dan penguasaan bola progresif sebagai kunci keberhasilan Turki
  • Portugal harus berhati-hati menghadapi Turki yang memiliki kombinasi talenta muda dan pengalaman, seperti Arda Guler dan Kenan Yildiz
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Turki tak mau mengubah gaya mainnya saat melawan Portugal dalam penyisihan Grup F di Signal Iduna Park, Sabtu (22/6/2024). Permainan dengan skema counterpress dianggap cocok dan sudah matang buat Turki.

Pelatih Turki, Vincenzo Montella, merasa dengan setia pada taktik dan identitas, akan membawa anak-anak asuhnya pada hasil positif.

"Kami harus fokus, setia pada identitas dan kekuatan tim," ujar Montella dilansir situs resmi UEFA.

1. Turki harus sabar

Laga perdana Grup F Euro 2024 yang mempertemukan Turki dan Georgia. (instagram.com/euro2024)

Montella menuturkan kunci keberhasilan taktik Turki adalah kesabaran. Makanya, dia meminta agar para pemainnya tak terpancing dengan gaya Portugal.

"Kami perlu memahami kekuatan mereka dengan bersabar dan tetap kompak. Kami punya transisi antar lini yang begitu cepat," kata Montella.

2. Harus bikin Portugal gak nyanan

Wonderkid Turki, Arda Guler, usai cetak gol ke gawang Georgia (X @Euro2024)

Selecao das Quinas, diakui Montella, memang memiliki kualitas olah bola yang bagus. Selain itu, kemampuan individu para pemainnya membuat Portugal menjadi kuat ketika memegang bola.

Hal tersebut, menurut pelatih asal Italia itu, bisa diatasi dengan penguasaan bola yang progresif dari Turki.

"Ketika melawan Portugal, kami harus pertahankan bola agar tak nyaman dan bikin sulit main," ujar Montella.

3. Portugal waspada

Roberto Martinez (uefa.com)

Pelatih Portugal, Roberto Martinez, mengakui jika Turki berbahaya. Maka dari itu, Portugal harus main hati-hati. Terlebih, menurut Martinez, Turki memiliki otak serangan sekelas Arda Guler dan Kenan Yildiz. Meski masih muda, tapi keduanya begitu kreatif.

"Turki memiliki skuad dengan perpaduan yang luar biasa antara talenta muda dan senior berpengalaman. Arda Guler dan Kenan Yildiz pemain muda, tetapi memiliki peran penting dalam tim. Mereka didukung oleh pemain pengalaman seperti Calhanoglu. Mereka punya kualitas dalam penguasaan bola, dengan struktur pertahanan yang kuat," ujar Martinez.

Editorial Team