Jakarta, IDN Times - Hari ini, Minggu (1/10/2023) merupakan pengingat bobroknya sepak bola dan hukum di Indonesia. Tepat setahun lalu, sepak bola merenggut 135 nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan.
Insiden kelam ini terjadi selepas laga Arema FC versus Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 musim lalu, 1 Oktober 2022. Kejadian ini bak dosa yang tidak bisa dimaafkan.
Terasa seperti ada 'pembantaian' karena rentetan gas air mata yang ditembakkan. Tentu tragedi kelam ini sulit dimaafkan karena korban tak mendapat keadilan.
Bayangkan, gas air mata dilepas secara mambabi-buta guna memukul mundur suporter Arema yang turun ke lapangan. Ini membuat Stadion Kanjuruhan menjadi 'kuburan'.
