Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erik ten Hag (twitter.com/ManUtd)
Erik ten Hag (twitter.com/ManUtd)

Jakarta, IDN Times - Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, menyatakan kunci dari kebangkitan timnya musim ini adalah sikap keras yang Erik ten Hag. Manajemen pengelolaan tim yang dimiliki oleh Ten Hag, diakui Fernandes, begitu luar biasa dan mampu mengubah karakter para pemain dalam waktu singkat.

Fernandes mengakui, kalau Ten Hag punya pendekatan yang ekstrem. Dia tak mengenal status bintang atau legenda di Mu, terbukti dari caranya menangani Ronaldo. Dari pengamatan Fernandes, kedisiplinan merupakan hal paling utama buat Ten Hag.

"Ini bagus buat semua orang untuk memahami tak boleh kelewat batas. Harus ikuti aturan tim dan manajer," ujar Fernandes dilansir Daily Mirror.

1. Tumbuhkan kesadaran

Erik Ten Hag dalam sesi latihan Manchester United. (twitter/@ManUtd).

Sikap keras Ten Hag kemudian berlanjut pada kasus Marcus Rashford. Meski kini jadi ujung tombak MU, Rashford tak bisa lolos dari hukuman ketika terlambat menghadiri pertemuan tim.

"Padahal, dia sedang berada dalam performa terbaiknya. Tapi, kami memang harus sadar dengan tanggung jawab. Ada aturan dalam pertemuan, latihan, atau apapun itu. Marcus juga sadar diri, menerima konsekuensinya," kata Fernandes.

2. Mau ikut rasakan penderitaan tim

potret Erik ten Hag (twitter.com/ManUtd)

Perubahan begitu dirasakan Fernandes pasca MU dibantai 0-4 oleh Brentford. Usai kekalahan memalukan itu, MU dipaksa berlari 14 kilometer, tak boleh libur, dan dilarang mengeluh.

Ten Hag juga ikut berlari, sebagai bentuk tanggung jawabnya. Rasa hormat para pemain MU muncul dari sini, merasa Ten Hag punya kesadaran sebagai penanggung jawab tim.

"Ketika manajer menjatuhkan hukuman, dan melaksanakannya sendiri, merasa kalau dia menjadi bagian dari hasil buruk itu," kata Fernandes.

3. Rasa hormat didapatkan Ten Hag

Erik ten Hag. (manutd.com)

Pemain Portugal itu menyatakan kalau saat ini Ten Hag sudah menguasai ruang ganti MU secara keseluruhan. Bagi Fernandes, pria 52 tahun itu merupakan sosok yang tepat.

"Dia mau menunjukkan kami ini bersama, dalam momen manis dan pahit. Ada tindakannya yang berani buat bertanggung jawab, tak hanya menyalahkan pemain," ujar Fernandes.

Editorial Team