Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Piala Dunia
ilustrasi Piala Dunia (unsplash.com/My Profit Tutor)

Intinya sih...

  • Skotlandia lolos ke Piala Dunia 2026 setelah memuncaki Grup C kualifikasi zona Eropa

  • Andrew Robertson teringat mendiang Diogo Jota, membuatnya emosional dan gundah sepanjang laga

  • Tiket ke Piala Dunia mengakhiri penantian panjang Skotlandia selama dua dekade lebih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Skotlandia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Tiket tersebut didapat dengan memuncaki Grup C kualifikasi zona Eropa, usai melibas Denmark dengan skor 4-2 di laga pamungkas, Rabu (19/11/2025) dini hari WIB.

Bintang Liverpool, Andrew Robertson pun begitu emosional karena bisa meloloskan Skotlandia, sekaligus berpeluang mengukir debut di Piala Dunia. Namun, ternyata ada hal lain yang membuat tangisnya hampir pecah.

1. Teringat mendiang Diogo Jota

Robertson makin emosional karena teringat mendiang sahabatnya di Liverpool, Diogo Jota, yang meninggal jelang tur pramusim 2025/26 dimulai. Robertson dan Jota sering mengkhayal bersama tentang atmosofer Piala Dunia.

Mereka belum pernah tampil di turnamen paling prestisius tersebut. Pada edisi 2022, Skotlandia tidak lolos, sedangkan Jota tidak masuk dalam skuad Portugal akibat cedera.

Itu yang membuat Robertson hampir meneteskan air mata dalam wawancara selepas laga. Dia teringat janjinya dengan Jota untuk tampil di Piala Dunia 2026, tetapi batal terwujud.

"Kami banyak bicara tentang Piala Dunia karena dia melewatkan Piala Dunia terakhir bersama Portugal, dan saya melewatkannya bersama Skotlandia. Saya tahu dia akan tersenyum melihat saya hari ini. Saya sangat senang semuanya berakhir seperti ini," kata Robertson kepada BBC.

2. Robertson gundah sepanjang laga

Kenangan itu membuat Robertson tampil dengan beban mental yang berat. Sejak kick-off, pikirannya tak lepas dari sosok Jota. Menilik data Sofa Score, Robertson menjadi pemain Skotlandia dengan rating terburuk, hanya 6,3.

"Saya menyembunyikannya dengan baik, tapi hari ini saya benar-benar terpuruk. Saya tahu di usia saya sekarang, ini mungkin kesempatan terakhir saya untuk pergi ke Piala Dunia. Hari ini saya tidak bisa melupakan teman saya, Diogo Jota," ucap Robertson.

3. Skotlandia akhiri penantian panjang

Tiket ke Piala Dunia 2026 mengakhiri penantian panjang Skotlandia. Mereka sudah menanti dua dekade lebih, karena terakhir lolos pada edisi 1998.

Skotlandia menjadi juara Grup C dengan torehan 13 poin. Statistiknya cukup mencolok, empat kemenangan, sekali imbang, dan hanya menelan satu kekalahan.

Menarik untuk dinantikan, mampukah Skotlandia berbicara banyak di putaran final atau tidak. Sejarah mereka di Piala Dunia selalu gagal melaju ke fase gugur.

Editorial Team