Jakarta, IDN Times - Jika ingin melihat sosok Kapten Amerika di dunia nyata, ada nama Christian Pulisic yang dapat menjadi acuan. Pertengahan 2021 jadi momen bagi sosok berusia 22 tahun itu menunjukkan diri. Tidak hanya di level klub, tetapi juga bersama Timnas.
Baik itu bersama Chelsea maupun Timnas Amerika Serikat, Christian Pulisic begitu lekat dengan trofi. Alhasil, berkat raihan itu, tidak berlebihan jika saat ini Pulisic layak untuk dinobatkan menjadi Kapten Amerika.
Timnas Amerika Serikat berhasil menambah raihan trofi mereka di tahun 2021 ini. Mereka sukses menggaet gelar CONCACAF Nations League setelah menundukkan Meksiko dengan skor 2-1, dalam babak final yang dihelat di Denver, Amerika Serikat.
Pertandingan berlangsung panas. Total, delapan kartu kuning dan satu kartu merah harus dikeluarkan wasit di laga ini. Kartu merah diberikan kepada Gerardo 'Tata' Martino yang dianggap melakukan tindakan tidak pantas kepada wasit.
Dari segi skor, pertandingan juga berjalan ketat. Sampai menit 80, Meksiko sejatinya unggul 2-1, lewat gol-gol yang dicetak oleh Jesus Corona dan Diego Lainez. Namun, Amerika Serikat mampu bangkit. Mereka menyamakan kedudukan terlebih dahulu lewat Weston McKennie.
Setelahnya, di masa perpanjangan waktu, Pulisic jadi penentu kemenangan Amerika Serikat lewat sepakan penalti. Skor 3-2 membawa Amerika Serikat menjuarai CONCACAF Nations League edisi perdana. Bagi Pulisic, ini juga jadi trofi perdana yang sukses ia sumbangkan untuk Amerika Serikat.
Raihan trofi CONCACAF Nations League ini hadir tidak lama setelah Pulisic meraih trofi lain bersama Chelsea di Eropa. 'Si Biru' memastikan trofi Liga Champions musim 2020/21 setelah menundukkan Manchester City di final yang dihelat di Estadio Do Dragao, Portugal.
Trofi Liga Champions ini pun jadi yang perdana bagi Pulisic di level klub, sekaligus yang kedua bagi Chelsea. Hal itu sekaligus mengobati kekecewaan Pulisic yang gagal membawa Chelsea meraih trofi Piala FA di dua kesempatan, yakni musim 2019/20.
Pulisic pun jadi orang Amerika Serikat kedua yang berhasil mengangkat trofi Liga Champions, setelah Jovan Kirovski melakukannya bersama Borussia Dortmund di tahun 1997. Ia juga akhirnya jadi salah satu pemain Amerika Serikat yang mencicipi laga final Liga Champions.
Selepas laga lawan Meksiko ini, Pulisic tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Dalam rentang waktu yang tidak berjauhan, ia mampu membawa klub dan Timnas-nya berjaya di pentas yang bergengsi. Namun, ia sadar ini bukanlah akhir dari segalanya.
"Memang, ini jadi cara uyang baik bagi saya untuk menutup musim 2020/21. Saya sangat bangga, dan tim ini (Amerika Serikat) tampil fenomenal. Namun, masih panjang jalan yang harus saya tempuh, baik bersama klub maupun Timnas Amerika Serikat," ujar Christian Pulisic.