Ilustrasi. IDN Times/Gregorius Aryodamar
Kepada IDN Times, Rara kala itu mengaku diminta oleh pelatih Indra Sjafri yang masih menangani Timnas Indonesia U-19, untuk memindahkan lokasi hujan dari sekitar Senayan ke tempat lain. Namun, saat hendak melakukan "ritual" untuk memindahkan hujan, dia sempat mendapat penolakan dari aparat yang bertugas di lokasi.
"Aku sempet marah sama masnya tadi karena dupaku gak boleh masuk, aku kesel. Begitu aku kesel, aku buang keluar terus masuk lagi. Ini aku disuruh sama Indra Sjafri langsung, aku dikasih tiket masuk sama dia," ujarnya kepada IDN Times.
Memang, setelah dia melakukan ‘ritual’ tersebut hujan deras yang mengguyur jalanan Jakarta di sekitar Senayan mendadak reda. Selain membawa dupa, dia mengatakan kalau melakukan komunikasi dengan menurunkan gelombang frekuensi otak. Dia memberi contoh bahwa komunikasi sesama manusia itu dilakukan dengan gelombang otak frekuensi beta, sedangkan kepada Tuhan merupakan gelombang frekuensi teta.
"Selain bawa dupa, aku komunikasi dengan frekuensi gelombang otak. Seorang indigo itu bisa menurunkan gelombang frekuensi otaknya lebih cepat ke teta hingga ke delta," jelasnya.