Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sarung tangan kiper (Pexels/Gonzalo Acuña)

Intinya sih...

  • Stanislav Agkatsev adalah jebolan akademi FC Krasnodar, bergabung dengan tim utama setelah Safonov pindah ke PSG.

  • Debutnya sebagai kiper utama impressif dengan menjuarai Liga Primer Rusia dan diakui sebagai kiper terbaik keempat di dunia.

  • Bersaing ketat dengan Yevgeni Latyshonok, kiper debutan lain yang juga tampil mengesankan di Liga Primer Rusia 2024/2025.

Sepak bola Rusia memang masih terasing karena sanksi FIFA dan UEFA, tetapi mereka tidak berhenti menelurkan pemain-pemain terbaik, terutama kiper. Dikenal sebagai salah satu produsen kiper terbaik dunia—ingat Lev Yashin, Rinat Dasaev, dan Igor Akinfeev—kini Rusia punya satu kiper yang dianggap layak dapat apresiasi lebih. Namanya Stanislav Agkatsev, kiper Krasnodar yang baru debut jadi pilihan utama Pelatih Murad Musaev pada 2024/2025.

Ia ditetapkan dalam daftar sepuluh kiper terbaik versi Football Observatory berdasar amatan selama 365 hari mulai dari 31 Maret 2024--31 Maret 2025. Agkatsev jadi 1 dari 2 pemain di luar 5 liga top Eropa yang bertengger di peringkat itu. Ia ditemani kiper Fortaleza EC, Joao Ricardo, asal Brasil. Lantas, seperti apa Stanislav Agkatsev? Akankah ia menyusul jejak Matvey Safonov ke liga top Eropa?

1. Seperti Matvey Safonov, Stanislav Agkatsev adalah jebolan akademi FC Krasnodar

Dikenal sebagai salah satu tim dengan kualitas akademi terbaik di Rusia, tidak heran mendengar fakta Stanislav Agkatsev adalah salah satu alumnusnya. Riwayat keterlibatannya di Krasnodar mirip dengan Matvey Safonov. Setelah melalui tahapan kelompok usia, mereka berhasil bergabung dengan tim utama pada usia 19 tahun. Bedanya, Safonov tidak perlu waktu lama untuk dipilih jadi kiper utama.

Sejak resmi bergabung di tim utama Krasnodar pada Januari 2019, Safonov langsung merebut posisi strategis itu. Sementara, Agkatsev menghabiskan 1,5 musim sebagai kiper cadangan. Bayang-bayang Safonov memang terlalu kuat untuk ditampik. Barulah saat kiper andalan Timnas Rusia itu dipinang Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2024, Stanislav Agkatsev dapat pos kiper utama.

2. Musim debutnya sebagai kiper utama mengesankan

Stanislav Agkatsev berada pada tempat dan waktu yang tepat. Musim debutnya mengesankan. Selain menjuarai Russian Premier League untuk pertama kalinya bersama Krasnodar, Football Observatory menahbiskan Agkatsev sebagai kiper terbaik keempat di dunia berdasar indeks yang mereka hitung dari tiga faktor. Faktor itu terdiri dari level kompetisi domestik, persentase penyelamatan dibanding kekuatan pertahanan tim yang dibela, dan poin per pertandingan.

Ia hanya kalah dari Gianluigi Donnarumma (PSG), Yann Sommer (Inter Milan), dan Thibaut Courtois (Real Madrid). Bahkan ia adalah pemain termuda dalam deretan sepuluh besar kiper terbaik dengan usia 23,3 tahun. Benar saja, kontribusinya di tim tak main-main. Agkatsev bermain di seluruh 30 pertandingan Premier League 2024/2025 dan hanya kemasukan 23 gol. Itu adalah angka terendah ketiga selama musim itu. Krasnodar hanya kalah dari Zenit St Petersburg dan CSKA Moskwa yang hanya kebobolan 18 dan 21 gol. Bedanya, Zenit dan CSKA melakukan rotasi kiper beberapa kali.

3. Bersaing ketat dengan Yevgeni Latyshonok

Stanislav Agkatsev bukan satu-satunya kiper debutan yang tampil mengesankan di Premier League pada 2024/2025. Penjaga gawang lain yang juga mencolok adalah Yevgeni Latyshonok. Baru direkrut Zenit St Petersburg dari tim kasta kedua, Baltika, pada musim panas 2024, rekam jejaknya tak main-main musim lalu. Latyshonok bermain dalam 27 laga bersama juara bertahan Rusia dan membuat puluhan penyelamatan ciamik.

Latyshonok sendiri ada dalam daftar seratus kiper terbaik dunia versi Football Observatory. Ia memperoleh skor 81,7. Ia kalah telak dibanding Agkatsev yang mendapat skor 87,4 dari pusat studi olahraga internasional itu.

Performa kedua kiper itu menarik Valery Karpin untuk mengundang mereka debut di Timnas Rusia dalam beberapa laga persahabatan. Namun, performa mereka di dua laga persahabatan itu susah untuk dijadikan tolok ukur. Rusia mau tak mau harus bertanding melawan tim-tim dengan peringkat FIFA di bawah mereka setelah penerapan sanksi. Latyshonok dan Agkatsev sejauh ini baru bermain melawan tim-tim lemah seperti Brunei, Vietnam, dan Grenada.

Terlepas dari itu, eksistensi Stanislav Agkatsev mengonfirmasi Rusia sebagai salah satu produsen kiper terbaik dunia. Miris, sanksi memang bikin talenta-talenta ini sulit dapat eksposur. Mungkinkah mereka bisa bersinar di tengah sanksi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team