Tim Nasional Inggris (instagram.com/england)
Jika kita ingat, kegagalan Inggris di dua ajang sebelumnya memang cukup menyakitkan. Mereka begitu berpeluang meraih kemenangan tetapi pada akhirnya gagal akibat faktor yang telah disebutkan Southgate di poin pertama.
Di Piala Dunia 2018, Inggris gagal melaju ke partai final karena dikalahkan oleh Kroasia dengan skor 2-1. Padahal, mereka sempat unggul lewat gol tendangan bebas indah Kieran Trippier pada menit kelima.
Laga pun berlanjut ke babak tambahan waktu setelah Ivan Perisic menyamakan kedudukan pada menit 68. Inggris akhirnya kecolongan oleh gol Mario Mandzukic pada babak tambahan waktu kedua, tepatnya menit 109.
Di Piala Eropa 2020, skenario yang mirip kembali mereka alami. Sempat unggul lewat gol Luke Shaw ketika laga baru berjalan dua menit, pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu pasca gol Leonardo Bonucci pada menit 67.
Tampil di kandang sendiri, Wembley Stadium, Inggris justru berbalik ditekan oleh Italia pada babak tambahan waktu. Akhirnya, mereka pun kembali menjadi pecundang setelah kalah lewat adu penalti.
Jerman berhasil menjadi juara Piala Dunia 2014 setelah hanya berakhir sebagai semifinalis di Piala Eropa 2012, peringkat ketiga di Piala Dunia 2010, runner-up di Piala Eropa 2008, ketiga di Piala Dunia 2006, dan runner-up di Piala Dunia 2002. Begitu pun dengan Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 setelah hanya bisa menjadi juara kedua di Piala Eropa 2016.
Dengan penekanan strategi yang telah disebutkan oleh Gareth Southgate di atas, apakah giliran Inggris yang akan mengakhiri kesialan mereka di Piala Dunia Qatar 2022 nanti?