Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi trofi Piala Dunia
ilustrasi trofi Piala Dunia (unsplash.com/fznsr_)

Intinya sih...

  • Jerome Boateng berstatus sebagai pemain muda berpengalaman saat bergabung dengan Manchester City

  • Jerome Boateng bermain 24 kali bersama Manchester City

  • Jerome Boateng ingin bermain sebagai bek tengah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jerome Boateng baru saja mengumumkan pensiun pada 19 September 2025. Mantan pemain asal Jerman ini meninggalkan lapangan dengan reputasi yang cukup mentereng sebagai seorang bek tengah. Di level klub, Boateng meraih banyak prestasi selama membela Bayern Munich pada 2011—2021. Di antaranya adalah 9 trofi Bundesliga Jerman dan 2 Liga Champions Eropa.

Namun, masa keemasan tersebut mungkin tidak akan terjadi tanpa periode kegagalan di Manchester City. Sebelum bergabung dengan Bayern Munich, Boateng memang pernah membela The Cityzens selama semusim saja pada 2010/2011. Lantas, seperti apa kiprah Boateng bersama Manchester City dan mengapa ia tidak mampu bersinar?

1. Jerome Boateng berstatus sebagai pemain muda berpengalaman saat bergabung dengan Manchester City

Pada musim panas 2010, Jerome Boateng tengah bersiap untuk bermain di Piala Dunia bersama Timnas Jerman. Namun, demi bisa fokus penuh, ia pun memilih untuk menuntaskan urusannya terlebih dahulu di klub. Pada 5 Juni, sepekan sebelum perhelatan akbar di Afrika Selatan ini dimulai, Boateng resmi menjadi pemain Manchester City. The Cityzens memboyongnya dari Hamburger SV dengan harga sekitar 12,5 juta euro (Rp217 miliar).

Saat itu, Boateng memang menjadi incaran banyak klub. Talentanya begitu menggoda. Salah satunya adalah karena pengalaman cukup kaya di usia yang masih muda. Pemain yang baru berusia 21 tahun itu sudah mengoleksi 124 penampilan di level senior. Ia bermain sebelas kali bersama klub profesional pertamanya, Hertha Berlin, pada 2006/2007. Setelahnya, Boateng membela Hamburger SV selama 3 musim dengan torehan 113 penampilan, 2 gol, dan 9 assist.

Di Timnas Jerman, Boateng sudah mengoleksi lima caps sebelum Piala Dunia 2010. Setelahnya, ia menambah jumlah yang sama yang membantu mereka melaju sampai semifinal. Boateng dan Jerman kalah dari Spanyol yang pada akhirnya keluar sebagai juara. Mereka mendapat sedikit hiburan karena berhasil memenangkan pertandingan perebutan tempat ketiga atas Uruguay dengan skor 3-2. Boateng menyumbang satu assist.

2. Jerome Boateng bermain 24 kali bersama Manchester City

Ketika berhasil mendapatkan Jerome Boateng, pelatih Manchester City, Roberto Mancini, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Juru taktik asal Italia itu bahkan menyebut bahwa Boateng bakal menjadi pemain yang sangat penting untuk mereka. Sayangnya, ucapan tersebut tidak terbukti.

Boateng hanya bermain sebanyak 24 kali di seluruh kompetisi pada 2010/2011. Mancini tetap memilih Vincent Kompany dan Joleon Lescott sebagai duet bek tengahnya. Ketika membutuhkan pengganti, Boateng juga bukan nama pertama yang dicari. Kolo Toure menjadi sosok tersebut.

Tidak hanya di bek tengah, Boateng juga bukan opsi utama bagi Mancini di bek kanan. Pablo Zabaleta memegang peran ini dengan Micah Richards sebagai pelapisnya. Kesempatan Boateng untuk bersaing makin terbatas akibat cedera lutut yang menyerangnya.

3. Jerome Boateng ingin bermain sebagai bek tengah

Akibat situasi pelik tersebut, Jerome Boateng pun tidak ragu untuk menerima tawaran dari Bayern Munich pada awal 2011/2012. Die Bayern membelinya dengan harga sekitar 13,5 juta euro (Rp234 miliar). Sejak saat itu, Boateng pun memulai masa kejayaannya. Ia meraih 25 trofi dan membuat 363 penampilan, 10 gol, serta 25 assist sampai meninggalkan mereka pada 2021.

Andai lebih bersabar, Boateng mungkin saja mencicipi kesuksesan yang sama di Manchester City. Namun, ada salah satu alasan yang membuatnya begitu menolak untuk bertahan. Ia enggan untuk bermain sebagai bek kanan. Dari 24 penampilannya dengan seragam Manchester City, 16 di antaranya memang dilalui di posisi tersebut.

Ketika resmi diperkenalkan sebagai pemain Bayern Munich, Boateng bahkan ikut menyinggung topik ini. Ia memilih untuk bergabung dengan Bayern Munich karena mereka yang memang memproyeksikannya sebagai bek tengah. Bagi Boateng, isu tersebut menjadi sangat penting karena dirinya yang juga ingin menjadi bek tengah andalan Timnas Jerman.

Keputusan Jerome Boateng untuk meninggalkan Manchester City demi bisa lebih sering bermain sebagai bek tengah terbukti tepat. Ia pensiun sebagai salah satu pemain terbaik di posisi ini dalam sejarah sepak bola. Tidak hanya di Bayern Munich, Boateng juga berhasil melakukannya bersama Timnas Jerman yang berujung dengan 76 caps serta gelar juara Piala Dunia 2014.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team