Luka Modric (twitter.com/English_AS)
Berbeda dengan anak seusianya yang lain, Luka Modric sudah merasakan momen pahit di usianya yang masih belia. Pecahnya perang Kroasia seketika mengubah nasib kehidupan Modric beserta keluarganya. Sang ayah bertugas sebagai tentara Kroasia, sedangkan kakek Modric dibunuh, sebagaimana dilansir Skysports.
Pertempuran yang makin intens dari waktu ke waktu memaksa mereka untuk kabur ke Zadar. Di kawasan ini, Modric dan keluarganya tinggal di hotel pengungsi selama bertahun-tahun. Ia tumbuh besar di tempat ini, bahkan kemampuan sepak bola Modric ikut terasah meski berada di dalam situasi yang sulit.
Mengutip Goal, bakat potensial yang ia miliki dipantau oleh klub Kroasia, NK Zadar. Setelah membela klub itu, karier pemain berusia 36 tahun tersebut makin meroket. Nama Modric terus dikenal usai bergabung ke Tottenham Hotspur. Kini, popularitasnya kian kuat bersama Real Madrid serta meraih Ballon d'Or edisi 2018 lalu.
Perjuangan berat harus dialami oleh kelima pemain di atas sejak masih anak-anak. Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, kini mereka menuai kesuksesan sebagai pesepak bola ternama yang sudah tak asing lagi di seluruh belahan dunia.