Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Liverpool (pexels.com/jaralol)
ilustrasi logo Liverpool (pexels.com/jaralol)

Liverpool gagal meraih poin penuh ketika bersua Aston Villa pada laga lanjutan English Premier League 2024/2025. Bertandang ke Villa Park, Kamis (20/2/2025), Liverpool hanya bisa pulang dengan satu poin usai bermain imbang 2-2. Gol-gol Liverpool dicetak oleh Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold, sedangkan gol Aston Villa dibuat Youri Tielemans dan Ollie Watkins.

Hasil imbang ini memang membuat Liverpool masih berada di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin dari Arsenal. Namun, salah satu momen yang menjadi sorotan adalah kegagalan Darwin Nunez dalam mengkonversi peluang emas menjadi gol ketika skor 2-2 menit 69. Nunez gagal mencetak gol untuk membawa Liverpool unggul meski gawang Aston Villa sudah kosong tanpa penjagaan. Sepakannya justru melambung di atas mistar gawang. 

Kegagalan Nunez dalam memanfaatkan peluang tersebut menjadi sorotan tersendiri. Pasalnya, momen itu bukan kali pertama sang pemain gagal mencetak gol ketika mendapatkan peluang emas. Nunez beberapa kali tak mampu membuat gol sehingga membuat Liverpool gagal mendapatkan poin penuh. Sebagai striker yang datang dengan harga mahal, penampilannya tak kunjung moncer meski memasuki tahun ketiga di Liverpool. Ini membuat potensi kepergiannya dari Anfield makin menguat pada musim panas 2025 datang.

1. Darwin Nunez tak kunjung moncer sebagai striker

Kegagalan memanfaatkan peluang emas dalam mencetak gol membuat kepergian Darwin Nunez makin menguat. Laga kontra Aston Villa bisa dibilang menjadi bom waktu baginya usai tak kunjung tampil apik pada 2024/2025. Padahal, ia sudah berada di Anfield sejak 2022 lalu. Namun, ia tak bisa menunjukkan performa konsisten sebagai striker. 

Per 20 Februari 2025, The Athletic mencatat pada 2024/2025, Nunez telah membuat 58 tendangan di seluruh kompetisi dengan hanya 6 gol yang berhasil dibuat. Nahasnya, ia melewatkan 12 peluang emas untuk menjadi gol. Angka expected goal (xG) sang pemain sejatinya cukup tinggi, yakni 9,6. Namun, jumlah itu hanya menghasilkan 0,51 per 90 menitnya.

Bisa dibilang, Liverpool sudah dalam tahap frustrasi terhadap perkembangan Nunez. Sejauh ini, pemain berpaspor Uruguay ini baru mengemas 33 gol dan 29 assist dari 131 laga di seluruh kompetisi. Kontribusi tersebut terbilang minim bagi seorang striker yang dibeli dengan harga mahal memecahkan rekor transfer klub senilai 85 juta euro atau Rp1,44 triliun. 

Sejatinya, Nunez juga menarik sejumlah klub di bursa transfer Januari 2025 lalu. Tawaran dari Arab Saudi dilaporkan masuk ke Liverpool. Namun, manajemen enggan melepasnya sebab kedalaman skuad bakal menipis. Sayangnya, keputusan ini berbanding terbalik dengan harapan Liverpool. Nunez justru banyak mendapatkan kritikan karena penampilannya yang tumpul. 

2. Kritik pedas Arne Slot untuk Darwin Nunez

Selepas laga kontra Aston Villa, Arne Slot memberikan pemakluman terhadap Nunez atas kegagalannya mencetak gol. Namun, pelatih asal Belanda ini tetap memberikan kritikan kepada sang pemain. Meski gagal adalah hal yang biasa, tetapi Slot menilai perilaku Nunez dalam merespons kegagalan tersebut yang membuatnya kecewa sehingga banyak dikritik.

"Aku dapat menerima setiap kegagalan, terutama dari pemain yang telah mencetak dua gol sangat penting saat melawan Brentford, yang mencetak gol bagi kami di laga kandang melawan Villa. Saya lebih suka dia yang mencetak gol, tetapi kata 'peluang' menjelaskan semuanya-ini adalah sebuah kesempatan, jadi tidak 100 persen pasti bahwa bola akan masuk," tutur Slot, dikutip dari laman resmi Liverpool. 

"Para pemain melewatkan peluang, itu bisa aku terima. Namun, yang sedikit lebih sulit bagiku untuk menerimanya (adalah) perilakunya setelah peluang tersebut, dan dengan perilakunya, maksudku, aku pikir ada terlalu banyak hal yang ada di dalam kepalanya, di mana ia tidak lagi menjadi Darwin yang biasanya, yang selalu berusaha keras dan memastikan bahwa ia membantu tim," imbuh pelatih berusia 46 tahun tersebut. 

3. Kesempatan terakhir Darwin Nunez di Liverpool

Kendati mendapatkan banyak kritikan, Darwin Nunez mengaku bakal berusaha lebih keras di Liverpool. Hal tersebut diungkapkannya melalui media sosial pribadinya. Ia mengaku tidak menyerah dan akan terus bekerja lebih baik lagi demi Liverpool. 

"Aku bukan yang terbaik 3 minggu lalu, dan aku bukan yang terburuk sekarang. Jika aku jatuh, aku akan bangkit. Kamu tidak akan pernah melihatku menyerah. Aku akan memberikan segalanya sampai hari terakhirku di sini, di Liverpool," tulis Nunez. 

Periode jelang akhir musim ini bakal menentukan masa depan Nunez di Liverpool. Jika tak kunjung meningkatkan ketajamannya, potensi hengkangnya menguat pada musim panas 2025 mendatang. Setelah banyak dikritik, kebangkitannya bisa menjadi titik balik baginya untuk membawa Liverpool juara pada 2024/2025. Mampukah Nunez melakukannya? Patut ditunggu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team