Tekuk Madura United, Bhayangkara FC Lanjutkan Rekor Tandang Apik

Kekhawatiran Madura United atas rekor tandang Bhayangkara FC rupanya terbukti. Mereka ditekuk dengan skor akhir 1-2 saat saling bersua di Stadion Gelora Bangkalan, hari Jumat (9/11) sore lalu.
Sang tamu langsung membuka keunggulan enambelas menit pasca sepak mula. Serangan balik kilat yang disusun Angga Saputra - Herman Dzumafo - Wahyu Subo Seto dituntaskan menjadi gol oleh Paulo Sergio.
Kendati menekan di sisa babak pertama, setiap serangan tuan rumah selalu berakhir nihil. Kebuntuan MU baru pecah di menit ke-62 setelah tendangan jarak jauh Milad Zeneyedpour gagal dibendung kiper BFC.
Sayang kedudukan imbang tak bertahan lama. Enam menit berselang, Paulo Sergio kembali catatkan namanya di papan skor. Geladang enerjik asal Portugal itu mengeksekusi bola di kaki Herman Dzumafo yang terkepung. Spekulasi pun berbuah manis. Tak ada angka tambahan tercipta hingga peluit panjang ditiup wasit Kuspriyanto.
1. Gomes de Oliviera, pelatih Madura United: "Saya merasa kecewa."
Berbicara selepas laga rampung, Gomes de Oliviera sebagai pelatih kepala Madura United merasa kecewa berat dengan hasil minor ini. Apalagi Laskar Sapeh Kerrab dipaksa menelan pil pahit di hadapan para K-Conk Mania.
"Saya merasa kecewa dengan hasil pertandingan ini. Mungkin inilah hasil paling mengecewakan selama tiga tahun melatih Madura United. Sekali lagi, saya malu kami kalah di kandang sendiri. Kami harus segera melakukan perbaikan. Masih ada sisa tiga pertandingan yang harus dihadapi. Kami tak bisa lari dari tanggung jawab," tutur pria berpaspor Brasil tersebut seperti yang terlihat dalam unggahan kanal YouTube resmi klub Madura United TV.
Cederanya beberapa penggawa utama disebut punya dampak besar terhadap keseimbangan permainan. Namun coach Gomes enggan bergantung pada satu-dua pemain. Lebih jauh, mental bertanding serta penyelesaian akhir jadi fokus evaluasi jelang pekan ke-31.