Bruno Fernandes saat melakukan tendangan penalti. (eurosport.com)
Ada beberapa aturan dalam penalti yang harus dipatuhi oleh setiap pemain, di antaranya:
- Letak bola sebelum menendang harus berada di titik penalti.
- Kiper harus berdiri di garis gawang.
- Pemain-pemain yang tidak menendang harus berjarak paling tidak 9,15 meter di belakang titik penalti.
- Jika rekan satu tim yang bukan penendang melanggar aturan saat penalti dan bola berhasil masuk ke gawang, maka wasit tetap berhak melanjutkan permainan. Namun, jika bola gagal masuk ke gawang, maka tendangan tersebut akan diulang.
- Apabila kiper melanggar aturan, maka bola yang masuk ke gawang akan disahkan. Tetapi jika bola tidak masuk, maka tendangan penalti akan diulang.
- Jika penendang penalti melanggar aturan, maka wasit bisa saja tetap melanjutkan, tetapi dengan catatan. Jika bola masuk ke gawang, maka tendangan harus diulang. Lalu jika gagal, maka wasit boleh menghentikan permainan. Permainan akan dilanjutkan dengan tendangan bebas tidak langsung oleh lawan.
- Jika tim lawan dan tim sendiri melakukan pelanggaran, maka penalti akan diulang.
Namun, peraturan tentang tendangan penalti pernah diperbarui oleh FIFA pada piala dunia 2014. Saat itu, aturan yang baru menyebutkan bahwa pemain tidak boleh melakukan tendangan penalti dengan cara berpura-pura menendang.
Aturan tersebut bertujuan supaya kiper tidak terkecoh dalam menghalau bola. Sejak itu, jika ada pemain yang masih melakukannya maka akan diganjar dengan kartu kuning.
Selain itu, ada beberapa usulan tentang aturan baru dalam tendangan penalti. Misalnya, usulan bahwa pemain hanya boleh menendang 1 kali dalam 1 kesempatan. Jika bola ditepis kiper dan menghasilkan bola rebound, maka pemain tidak boleh menendangnya lagi.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap tentang tendangan penalti dalam sepak bola. Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat kamu, ya!