Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Atletico Madrid (pixabay.com/jorono)
ilustrasi bendera Atletico Madrid (pixabay.com/jorono)

Intinya sih...

  • Kontroversi terjadi dalam adu penalti antara Atletico Madrid dan Real Madrid di Liga Champions 2024/25.
  • Penalti sukses Julian Alvarez dibatalkan setelah VAR mendeteksi dia menyentuh bola dua kali, meskipun ada anggapan sebaliknya.
  • Pelatih Atletico Diego Simeone enggan berkomentar banyak, sementara pelatih Madrid Carlo Ancelotti menyebut deteksi wasit melalui VAR sebagai apik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bukan Atletico Madrid vs Real Madrid namanya jika tak ada kontroversi yang terselip di dalamnya. Itu juga yang terjadi pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2024/25 ini, melibatkan Julian Alvarez.

Kontroversi itu hadir dalam adu penalti antara kedua tim, yang harus dihelat lantaran agregat 1-1 bertahan sampai babak tambahan tuntas. Nah, dalam adu penalti ini, Alvarez jadi salah satu eksekutor bagi Atletico.

1. Sepakannya masuk, tetapi dianulir wasit

Sepakan Alvarez dalam adu penalti ini sebenarnya sukses merobek gawang Madrid. Dia jadi penendang ketiga, dan tembakannya sempat menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Ternyata, setelah melalui pengecekan VAR, wasit pun membatalkan gol penalti dari Alvarez ini. Sebab, Alvarez dianggap menyentuh bola dengan kaki kirinya, sepersekian detik setelah melakukan dengan kaki kanan.

Namun, ada anggapan bahwa Alvarez sebenarnya tidak menyentuh bola dua kali. Jadi, penalti eks pemain Manchester City itu seharusnya tetap dihitung sebagai gol.

2. Simeone tak mau banyak komentar soal kontroversi ini

Terkait kontroversi penalti Alvarez ini, pelatih Atletico Diego Simeone tidak mau banyak berkomentar. Menurutnya, jika wasit sudah memutuskan demikian, itu tak bisa diubah lagi.

"Mereka (wasit) memberi tahu bahwa Julian (Alvarez) tampak menyentuh bola dua kali dengan kakinya. Jika memang wasit berpikir demikian, ya demikian adanya," ujar Simeone, dilansir Football Espana.

3. Deteksi wasit yang apik via VAR

Sementara itu, pelatih Madrid Carlo Ancelotti mengungkapkan dianulirnya penalti Alvarez ini menandakan deteksi wasit yang apik via VAR. Sebab, dia sendiri sempat merasa Alvarez menyentuh bola dua kali.

"Saya rasa mereka sudah mendeteksi itu (Alvarez menyentuh bola dua kali). Ketika kami masih ragu, mereka sudah menyadari hal itu lebih dulu. Keputusan wasit ini membuat keraguan saya sirna," ujar Ancelotti.

Dengan begini, Madrid menegaskan status mereka sebagai nemesis Atletico di Liga Champions. Sama seperti final 2015/16, Los Rojiblancos harus kalah lagi via adu penalti. Jika saat itu yang gagal Juanfran, kini Julian Alvarez yang gagal.

Editorial Team