Membeli pemain bintang memang bisa mendongkrak performa tim secara instan. Lihat saja apa yang dilakukan Paris Saint-Germain (PSG) beberapa tahun lalu, yakni ketika mereka mendatangkan pemain-pemain top seperti Edinson Cavani, Angel Di Maria, Kylian Mbappe, Neymar, hingga Lionel Messi.
Hasilnya klub asal Paris tersebut kini menjadi salah satu tim papan atas Eropa. Bahkan mereka langganan masuk Liga Champions Eropa, kompetisi paling elit di benua biru, meski belum pernah memenanginya.
Tapi membeli pemain bintang tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu membeli pemain tidak menjamin performa tim akan langsung terdongkrak. Chelsea bisa menjadi contoh.
Klub asal Inggris ini mengucurkan 467 juta euro atau setara Rp7,7 triliun untuk membeli pemain bintang pada musim 2023/2024. Namun sampai pekan ke-24, mereka masih terpuruk di peringkat 10 klasemen Liga Premier Inggris.
Apa yang salah dengan klub berjulukkan The Blues tersebut?