Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola Liga Champions
ilustrasi bola Liga Champions (unsplash.com/Andriyko Podilnyk)

Paris Saint-Germain keluar sebagai juara UEFA Super Cup 2025. Les Parisiens menaklukkan Tottenham Hotspur lewat adu penalti pada laga yang berlangsung di Stadio Friuli, Italia, Kamis (14/8/2025) dini hari WIB. Saat waktu normal, kedua tim memang bermain imbang 2-2.

Hasil yang diraih Paris Saint-Germain membuat mereka menambah daftar klub yang memenangkan UEFA Super Cup melalui adu penalti. Skuad asuhan Luis Enrique itu menjadi tim kelima. Namun, bersama Manchester City, mereka melakukannya tanpa melewati babak tambahan.

1. Paris Saint-Germain comeback di UEFA Super Cup 2025

Paris Saint-Germain menjuarai UEFA Super Cup 2025 secara comeback. Mereka tertinggal dua gol lebih dulu. Marquinhos dan kolega kecolongan sepasang gol yang berawal dari bola mati. Tottenham Hotspur membobol gawang Lucas Chevalier lewat dua bek tengahnya, Micky van de Ven (39’) dan Cristian Romero (48’).

Juara Liga Champions Eropa (UCL) tersebut berhasil menyamakan kedudukan ketika pertandingan tinggal menyisakan 10 menit. Lee Kang-in memperkecil skor lewat sebuah sepakan keras pada menit 85. Goncalo Ramos akhirnya menyelamatkan Paris Saint-Germain dari kekalahan melalui sundulannya pada menit 90+4.

Laga langsung berlanjut ke adu penalti. Sejak 2023, UEFA memang meniadakan babak tambahan. Vitinha yang menjadi penendang pertama Paris Saint-Germain sebetulnya gagal mencetak gol. Namun, mereka berbalik unggul setelah Micky van de Ven dan Mathys Tel juga tidak mampu menemui sasaran. Paris Saint-Germain akhirnya mengunci kemenangan lewat eksekusi Nuno Mendes.

2. Manchester City menaklukkan Sevilla untuk menjuarai UEFA Super Cup 2023

Manchester City melalui skenario yang sama seperti Paris Saint-Germain di UEFA Super Cup 2023. The Cityzens menang lewat adu penalti setelah sempat tertinggal pada waktu normal. Mereka bermain imbang 1-1 melawan Sevilla.

Wakil dari Spanyol tersebut memimpin lewat Youssef En-Neysri pada menit 25. Penyerang dari Maroko itu melepaskan tandukan kuat usai menerima crossing terukur dari Marcos Acuna. Pada menit 63, Manchester City menyamakan kedudukan dengan cara yang sama. Umpan Rodri ke tiang jauh berhasil disundul Cole Palmer.

Pada babak adu penalti, lima penendang pertama kedua tim berhasil mencetak gol. Pemenang pun ditentukan lewat sudden-death. Kapten Manchester City, Kyle Walker, berhasil menjalankan tanggung jawab tersebut. Sial bagi Sevilla, mereka harus menyerahkan trofi UEFA Super Cup kepada Manchester City setelah tendangan Nemanja Gudelj hanya mengenai tiang.

3. Chelsea mengatasi perlawanan Villarreal di UEFA Super Cup 2021

Dua tahun sebelum Manchester City, Chelsea juga menjuarai UEFA Super Cup dengan mengalahkan tim Spanyol, Villarreal. Perbedaannya, mereka mampu unggul lebih dulu. The Blues memimpin lewat Hakim Ziyech usai menuntaskan umpan cut-back dari Kai Havertz pada menit 27.

Setelah sejumlah peluang, Villarreal akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit 73. Gerard Moreno menyelesaikan kerja sama satu-dua dengan Boulaye Dia. Pertandingan dilanjutkan dengan babak tambahan, tetapi tidak ada yang mampu menambah gol.

Pada adu penalti, Chelsea sebetulnya langsung tertekan karena sang penendang pertama, Kai Havertz, gagal mencetak gol. Beruntung, Aissa Mandi yang maju sebagai eksekutor kedua Villarreal juga mengalami nasib yang sama. Chelsea akhirnya menjadi pemenang setelah penendang ketujuh Villarreal sekaligus kapten mereka, Raul Albiol, mengikuti jejak Havertz dan Mandi.

4. Liverpool unggul atas Chelsea di UEFA Super Cup 2019

Duel sesama tim Inggris terjadi di UEFA Super Cup 2019. Liverpool bertemu Chelsea di Besiktas Stadium, Turki. Kedua tim bermain imbang 2-2. Chelsea membuka papan skor melalui Olivier Giroud pada menit 36. Namun, Sadio Mane berhasil menyamakan kedudukan pada menit 48.

Mane mencatatkan brace yang membuat Liverpool berbalik unggul pada menit 95. Namun, pada menit 101, Chelsea mendapat hadiah penalti usai Tammy Abraham dilanggar Adrian. Jorginho yang maju sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan sempurna.

Setelah menjadi pahlawan, Abraham justru menjadi penyebab kekalahan Chelsea pada adu penalti. Ia gagal mengikuti enam rekan setimnya yang sukses mencetak gol. Adrian bisa menahan tendangan penyerang asli Inggris tersebut menggunakan kakinya. Liverpool pun berhak atas gelar juara.

5. Chelsea kalah dari Bayern Munich lewat adu penalti di UEFA Super Cup 2013

Pil pahit yang ditelan Chelsea di UEFA Super Cup 2019 sebetulnya mereka rasakan lebih dulu pada 2013. The Blues kalah dari Bayern Munich. Mereka memimpin melalui Fernando Torres pada menit 8. Namun, Bayern Munich menyamakan kedudukan lewat Franck Ribery pada menit 47.

Eden Hazard membuat Chelsea kembali unggul berkat golnya pada menit 94. Namun, Bayern Munich memaksa lawannya itu untuk menuntaskan laga lewat adu penalti usai Javi Martinez mencetak gol pada menit 120+1. Gelandang asal Spanyol tersebut berhasil memanfaatkan sebuah kemelut di kotak penalti.

Pada babak tos-tosan, kedua tim tampil prima. Enam penendang pertama mereka berhasil menjalankan tugasnya. Xherdan Shaqiri melanjutkan tren positif tersebut. Laju ini akhirnya terhenti di Romelu Lukaku. Ia membuat Bayern Munich meraih trofi setelah eksekusinya dibaca Manuel Neuer.

UEFA Super Cup merupakan laga yang mempertemukan juara Liga Champions Eropa dan Liga Europa. Oleh karenanya, selalu ada potensi besar terjadinya pertarungan yang ketat. Lima edisi di atas menjadi bukti paling sahih karena pemenangnya sampai harus ditentukan lewat adu penalti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy