Timnas Gak Boleh Hilang Fokus, Jangan Terpengaruh Wasit

Intinya sih...
- Erick Thohir meminta Timnas Indonesia fokus sepanjang laga saat melawan China.
- Erick menyesali kebobolan di injury time dan meminta pemain tidak salahkan wasit.
- Timnas Indonesia kerap kecolongan di menit krusial, menjadi penyakit yang perlu diatasi.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta Timnas Indonesia untuk fokus sepanjang laga saat menantang China dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/5/2024). Erick tak ingin Pasukan Garuda mengulangi kesalahan saat melawan Bahrain.
Hasil tersebut terasa menyakitkan, karena kemenangan Timnas yang sudah di depan laga menjadi buyar. Mereka kebobolan pada menit 90+9, yang membuat laga tuntas dengan skor 2-2.
1. Jangan salahkan wasit terus
Memang, aroma kontroversi dalam hasil imbang dengan Bahrain terasa begitu kental. Timnas pantas menang, karena sudah unggul 2-1 hingga menit 90+6. Namun, peluit panjang yang dinanti-nanti tak kunjung terdengar.
Gol Bahrain juga tercipta lewat skema sepak pojok ketika batas waktu injury time telah melewati tiga menit dari yang ditentukan, membuat seluruh telunjuk mengarah kepada wasit Ahmed Al Kaf. Wasit asal Oman itu dicap merampok kemenangan perdana Timnas di fase tiga kualifikasi.
Erick menyesali insiden tersebut. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu meminta para pemain dan fans untuk tidak terus-terusan menjadikan wasit sebagai kambing hitam.
"Kita tidak boleh terus-terusan menyalahkan wasit," kata Erick di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
2. Harus fokus sepanjang laga
Terlepas dari wasit yang kontroversial, Erick meminta Jay Idzes dan kawan-kawan bisa fokus sepanjang laga. Mengingat, saat Bahrain mencetak gol penyeimbang, lini belakang Timnas tampak hilang fokus.
Menilik tayangan ulang, Mohamed Marhoon tanpa pengawalan saat menjebol gawang Maarten Paes untuk kedua kalinya. Selain Marhoon, ada pula Husain Abdulkarim yang siap menyambar umpan Sayed Isa karena berdiri bebas.
"Saya rasa, para pemain sudah tampil baik. Cuma sayang, di ujung (pertandingan kebobolan)," ucap Erick.
3. Timnas memang sering kebobolan di menit akhir
Di sisi lain, kebobolan di menit krusial memang sudah menjadi penyakit tim asuhan Shin Tae Yong. Sebelumnya, pada matchday pertama fase tiga kualifikasi, mereka gagal menekuk Arab Saudi karena kebobolan di injury time paruh pertama.
Kesalahan tersebut juga sempat dipertontonkan Timnas di fase kedua. Ketika sedang berburu gol penyeimbang kontra Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Juni 2024 lalu, Timnas justru kecolongan lagi pada menit 88 hingga akhirnya kalah 0-2.
Lebih jauh, kebobolan di menit krusial beberapa kali dirasakan Timnas saat beraksi di Piala Asia 2023, Januari 2024 lalu. Seperti saat melawan Jepang yang kebobolan menit 88 dan Australia menit 89 serta 90+1.