Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Skuad Timnas Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (kitagaruda.id)
Skuad Timnas Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (kitagaruda.id)

Jakarta, IDN Times - Agenda Timnas Indonesia di FIFA Matchday periode September 2025 mengalami perubahan. Salah satu lawannya, Kuwait, mundur untuk melawan Pasukan Garuda.

Kuwait sebelumnya dijadwalkan melawat ke Stadion Gelora Bung Tomo pada 5 September 2025 mendatang. Batalnya laga tersebut dikonfirmasi langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

1. PSSI sudah menerima surat mundur dari Kuwait

Erick menyatakan Kuwait telah bersurat kepada PSSI terkait yang membatalkan niatnya untuk melawan tim asuhan Patrick Kluivert. Namun, Erick tak mengetahui apa alasan di balik keputusan tersebut.

"Kami sudah dapat surat konfirmasi dari Kuwait. Saya tidak tahu apakah ada isu internal. Saya tidak mau ikut campur," kata Erick saat ditemui di Training Ground Garudayaksa, Bekasi, Senin (25/8/2025).

2. Lawan Lebanon tetap sesuai jadwal

Selain melawan Kuwait, Timnas juga dijadwalkan untuk menjamu Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, pada 8 September 2025. Jadwal tersebut tidak berubah dan tidak ada skenario melawan Lebanon menjadi dua laga.

"Enggak, tetap sekali. Tanggalnya juga tetap," kata Erick.

3. Siapa pengganti Kuwait?

PSSI masih mengintip peluang untuk mencari pengganti Kuwait untuk memaksimalkan persiapan Timnas jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang berlangsung Oktober mendatang.

Namun, Erick mengaku tak masalah jika pada akhirnya Timnas hanya melawan Lebanon. Dengan begitu, Jay Idzes dan kawan-kawan bisa punya waktu persiapan yang cukup untuk memetik hasil manis.

"Sampai hari ini saya belum bisa bicara siapa penggantinya, kami juga sudah kirim surat ke AFC. Istilahnya, untuk menjaga hubungan sesama anggota yang ada di AFC agar bisa saling lebih baik ke depan. Kami juga masih lihat kesempatan untuk isi satu pertandingan lagi. Juga, kalau terlalu dipaksakan nanti malah gak maksimal," kata Erick.

Editorial Team