Tom Watson, Pahlawan Sunderland pada 2025 yang Pernah Dicaci Pendukung

Intinya sih...
- Tom Watson menjadi pahlawan Sunderland dengan gol kemenangan di final play-off Championship Inggris 2024/2025, membawa mereka kembali ke English Premier League.
- Sunderland tertinggal 0-1 oleh Sheffield United, namun berhasil menyamakan kedudukan dan menang berkat gol Tom Watson pada menit 90+5.
- Ironi terjadi karena Watson pernah dianggap pengkhianat setelah dipinang oleh Brighton & Hove Albion, tapi ia justru menjadi pahlawan bagi Sunderland.
Tom Watson menjadi pahlawan Sunderland pada final play-off Championship Inggris 2024/2025. Winger yang lahir pada 8 April 2006 itu mencetak gol kemenangan yang membuat The Black Cats resmi bakal kembali bermain di English Premier League (EPL) mulai musim depan. Namun, momen ini juga meninggalkan ironi jika mengingat apa yang pernah terjadi. Watson sempat dicap sebagai pengkhianat hingga mendapat cacian dari para pendukung.
1. Tom Watson mencetak gol yang membawa Sunderland kembali ke Premier League
Sunderland berhadapan dengan Sheffield United pada final play-off Championship 2024/2025 di Wembley, Sabtu (24/5/2025). Sepanjang babak pertama, tim asuhan Regis Le Bris tersebut mendapat tekanan yang luar biasa. Mereka tertinggal dengan skor 0-1 akibat gol dari Tyrese Campbell pada menit 25.
Situasi bahkan bakal jauh lebih buruk bagi Sunderland jika tidak ada video assistant referee (VAR). Sebabnya, pada menit 34, Sheffield United sebetulnya sempat mencetak gol kedua melalui Harrison Burrows. Namun, teknologi yang mulai dipakai pada 2016 ini menganulirnya karena menilai terjadi offside.
Sunderland akhirnya bisa bangkit pada paruh kedua. Mereka mencetak gol penyama kedudukan lewat sepakan Eliezer Mayenda pada menit 76. Lantas, saat laga tampak akan berlanjut ke babak tambahan, Tom Watson muncul sebagai pahlawan. Ia mencetak gol kemenangan pada menit 90+5.
Pemain yang memakai nomor punggung 40 tersebut memungut sebuah bola liar di wilayah pertahanan Sheffield United. Watson kemudian menggiring bola sebelum melepaskan tendangan mendatar dari luar kotak penalti. Meski pelan, tetapi eksekusinya mengarah dengan terukur ke pojok gawang. Gol tercipta dan Sunderland pun resmi akan bermain di Premier League 2025/2026 setelah absen dari kompetisi ini selama 7 musim.
2. Tom Watson merupakan pemain asli binaan akademi Sunderland
Gol kemenangan yang didapat Sunderland pada final play-off Championship 2024/2025 memang terasa begitu istimewa. Selain karena mengantarkan mereka kembali ke Premier League, momen ini juga seolah menjadi buah dari prinsip mereka dalam membina para pemain muda. Tom Watson memang merupakan talenta yang berasal dari akademi klub.
Ia sudah bergabung saat masih berusia 6 tahun. Setelah melewati semua level kelompok umur, Watson akhirnya mengukir debutnya di tim utama pada 18 April 2023, 10 hari setelah ulang tahunnya yang ke-17. Ia membantu mereka menahan imbang Huddesfield Town dengan skor 1-1.
Setelah itu, Watson pun resmi menghuni skuad Sunderland senior. Gol pertamanya tercipta pada 7 Desember 2024 saat menghadapi Stoke City. Tidak hanya satu, ia bahkan mengemas brace yang membuat mereka menang comeback dengan skor 2-1. Sampai akhir 2024/2025 ini, ia sudah membela Sunderland sebanyak 24 kali dan mencetak 3 gol.
3. Tom Watson pernah dicaci pendukung karena memilih pindah ke Brighton & Hove Albion
Meski begitu, tidak semua kebersamaan Tom Watson dengan Sunderland dilalui dengan sukacita. Ia pernah mengalami momen yang menyakitkan dalam pertandingan melawan Swansea City pada 12 April 2025. Saat itu, ia menerima cacian dari para pendukung yang hadir di rumah kebesaran mereka, Stadium of Light.
Situasi tersebut muncul akibat apa yang terjadi 11 hari sebelumnya. Pada awal bulan itu, Sunderland secara resmi mengumumkan, Watson telah dipinang oleh Brighton & Hove Albion. Meski baru akan bergabung pada awal 2025/2026, langkah yang diambil Watson dinilai sebagai sebuah pengkhianatan.
Watson dianggap tidak menunjukkan balas budi kepada klub yang sudah mendidiknya. Ia menolak perpanjangan kontrak yang disodorkan demi memenuhi ambisi pribadi. Sunderland pun tidak memiliki pilihan selain menjualnya dibanding kehilangannya secara gratis. Fan makin geram karena Watson memilih pindah ketika tim sedang fokus mengejar tiket promosi ke Premier League.
Sebulan berselang, Watson justru muncul sebagai orang yang merealisasikan mimpi besar tersebut. Ia mencetak gol kemenangan dengan begitu dramatis pada final play-off Championship 20224/2025. Tak ada lagi perseteruan di antara Watson dan orang-orang yang pernah membencinya. Mereka sama-sama mendapat akhir yang bahagia.