Ange Postecoglou (tottenhamhotspur.com)
Tottenham Hotspur seperti kehilangan tajinya setelah ditinggal Mauricio Pochettino. Beberapa pelatih kenamaan, seperti Jose Mourinho, Nuno Espirito Santo, hingga Antonio Conte gagal mengangkat tim yang bermarkas di Tottenham Hotspur Stadium tersebut. Kedatangan Ange Postecoglou terbukti mampu memberikan sedikit harapan bagi pendukung Tottenham Hotspur.
Berbeda dengan Conte yang memakai skema tiga bek, Spurs di bawah arahan Postecoglou menggunakan taktik empat bek. Tottenham Hotspur kini bermain lebih menyerang dan memasang garis pertahanan yang cukup tinggi. Hal inilah yang sering dimanfaatkan para pemain lawan ketika melakukan serangan balik. Bahkan, Tottenham Hotspur tetap bermain menyerang meski hanya bermain dengan sembilan orang ketika menghadapi Chelsea.
Para pemain belakang Spurs juga kadang terlihat kurang tenang ketika menguasai bola. Dua gol yang dicetak West Ham United merupakan buah dari kesalahan koordinasi di lini belakang. Cederanya Micky van de Ven serta absennya Cristian Romero dalam beberapa laga cukup berpengaruh terhadap kekuatan lini belakang The Lilywhites.
Kehilangan Harry Kane juga membuat lini depan Tottenham Hotpsur sedikit kehilangan ketajamannya. Richarlison yang diplot sebagai penyerang utama belum mampu menunjukkan ketajamannya. Tottenham Hotspur juga harus ditinggal James Maddison yang selama ini menjadi pengatur lini tengah karena mengalami cedera. Beruntung mereka masih memiliki Son Heung Min yang sering kali menjadi pemecah kebuntuan.