Tren Nomor Punggung 90-an di Serie A, Apa Alasannya?

Nomor punggung merupakan salah satu aspek penting dalam dunia sepak bola. Kehadiran nomor punggung berguna untuk mempermudah dan membedakan profil tiap pemain di atas lapangan. Nomor punggung yang kerap digunakan sejatinya nomor kecil, baik dari 1 hingga 20-an. Namun, tak semuanya seperti itu.
Serie A Italia, sebagai salah satu dari lima liga top Eropa memiliki fenomena menarik pada tiap musim. Sebut saja pada 2023/2024. Pasalnya, banyak pemain yang menggunakan nomor punggung besar, termasuk 90 ke atas. Nomor tersebut sebenarnya jarang digunakan kebanyakan pemain sepak bola.
1. Tak ada regulasi khusus soal nomor punggung di Serie A
Serie A Italia tak memiliki regulasi khusus tentang penggunaan nomor punggung. Para pemain dapat mengenakan nomor punggung yang tersedia antara 1 hingga 99. Itu artinya, pemain bebas memilih nomor apa pun selagi tidak dipakai pemain lain.
Namun, sejak 2023/2024, Serie A mengecualikan penggunaan nomor punggung 88. Pemain tidak diizinkan untuk memakai nomor tersebut. Dilansir Marca, regulasi ini berhubungan dengan kampanye antisemitisme yang dilakukan di Italia.
Nomor 88 merujuk kepada Adolf Hitler. Berdasarkan urutan alfabet, huruf kedelapan adalah H yang merupakan huruf awal nama sang tokoh Jerman tersebut. Oleh sebab itu, beberapa pemain yang sebelumnya memakai nomor punggung 88 harus menggantinya, seperti Mario Pasalic dan Tomas Rincon.
Regulasi nomor punggung Serie A juga tidak seketat liga top Eropa lain. Seperti halnya di LaLiga Spanyol. Tiap klub hanya bisa mendaftarkan skuad berjumlah 25 pemain. Mereka pun cuma diperkenankan memakai nomor punggung 1 hingga 25.
2. Ada 23 pemain Serie A 2023/2024 yang memakai nomor punggung 90-an
Kebiasaan para pemain Serie A menggunakan nomor punggung besar berlanjut pada 2023/2024. Total, ada 23 pemain yang menggunakan nomor punggung 90 ke atas. Mereka memiliki alasannya masing-masing dalam memilih nomor punggung tersebut.
Secara rinci, 23 pengguna nomor punggung 90-an itu tersebar di 15 klub alias 75 persen dari keseluruhan kontestan Serie A Italia 2023/2024. AS Roma menjadi klub terbanyak yang diwakili tiga pemainnya, yaitu Romelu Lukaku (90), Stephan El Shaarawy (92), dan Mile Svilar (99). Sementara itu, lima klub Serie A Italia yang tidak memiliki pemain dengan nomor punggung 90-an adalah AC Milan, Juventus, Bologna, AC Monza, dan Frosinone.
3. Nomor punggung 90-an populer di kalangan kiper
Kiper umumnya familier dengan nomor punggung 1. Hal itu sudah jadi semacam kewajiban karena melekat dengan peran mereka sebagai awal permainan sebuah tim. Namun, di Serie A 2023/2024, ada beberapa kiper yang punya pilihan berbeda dengan memakai nomor punggung besar.
Tercatat, ada enam kiper yang menggunakan nomor punggung 90 ke atas. Mereka di antaranya adalah Pierluigi Gollini (95, Napoli), Ivan Provedel (94, Lazio), Danielle Padelli (93, Udinese), Alexandru Borbei (98, US Lecce), Etrik Bericha (99, Empoli), dan Mile Svilar (AS Roma). Walaupun memakai nomor punggung besar, beberapa dari mereka justru sukses menjadi kiper utama timnya, contohnya Ivan Provedel.
4. Referensi berdasarkan tahun kelahiran
Karena kebebasan dalam menggunakan nomor punggung, para pemain di Serie A memiliki banyak alasan khusus. Salah satu referensi yang kerap menjadi patokan dalam memilih nomor punggung adalah tahun kelahiran. Hal ini ditujukan sebagai bentuk refleksi bagi sang pemain atau keluarga mereka.
Beberapa pemain Serie A yang menggunakan tahun kelahirannya sebagai referensi nomor punggung adalah Ivan Provedel dan Stephan El Shaarawy. Provedel lahir pada 1994 sehingga menggunakan nomor punggung 94. Begitu juga El Shaarawy yang memakai nomor punggung 92 karena lahir pada 1992.
5. Tidak punya alasan khusus dalam mengambil nomor punggung
Di sisi lain, beberapa pengguna nomor punggung 90-an justru tidak memiliki alasan yang spesifik. Ia terkesan asal memilih nomor punggung meskipun ada nomor lain yang lebih kecil dan belum dipakai pemain lain. Namun, ada juga beberapa pemain yang menggunakan nomor punggung 90-an karena tidak mendapatkan nomor yang mereka inginkan.
Kasus seperti ini dialami Romelu Lukaku dan Gianluca Scamacca. Keduanya dikenal sebagai striker tajam. Mereka sejatinya ingin menggunakan nomor punggung 9 sebagai ciri khas seorang striker. Namun, nomor tersebut sudah dipakai pemain lain. Lukaku dan Scamacca akhirnya menambahkan angka nol sehingga menjadi 90.
Nomor punggung digunakan untuk membedakan identitas tiap pemain di lapangan. Namun, pemilihan nomor punggung punya makna tersendiri bagi pemain. Terlebih, tidak adanya regulasi ketat membuat fenomena penggunaan nomor punggung 90 makin masif di Serie A.