Karakter permainan Troy Parrott menunjukkan evolusi menuju profil penyerang modern. Ia merupakan spesialis dalam bergerak di ruang kecil, mengeksekusi peluang dengan cepat, dan terus mencari celah di belakang barisan bek. Konsistensi pergerakan ini membuatnya menghasilkan peluang berkualitas tinggi dan mengonversinya secara stabil, yang menunjukkan peningkatan golnya bukan sekadar hasil keberuntungan.
Perkembangan di AZ Alkmaar pada 2025/2026 memperkuat kesan tersebut. Data The Analyst mencatat, jumlah sentuhan Parrott per 90 menit meningkat dari 33,3 menjadi 37,1, dengan sebagian besar tambahan sentuhan terjadi di area penalti. Ia melakukan satu tembakan setiap 8–9 sentuhan dan mempertahankan rata-rata 1,04 gol per 90 menit, meski sebagian kontribusi berasal dari penalti.
Performa impresif itu tetap berlanjut meski ia sempat absen 2 bulan akibat cedera lutut pada awal musim. Ia kembali dengan mencetak gol penting melawan Ajax Amsterdam dan FC Utrecht, yang memperlihatkan kemampuannya menjaga ritme setelah masa pemulihan. Konsistensi tersebut mulai menarik perhatian klub Eropa lain yang mempertimbangkannya sebagai rekrutan potensial.
Menuju play-off Piala Dunia 2026, beban yang dipikul Parrott makin besar. Irlandia kini mengandalkan ketajamannya untuk menghadapi dua laga hidup-mati pada Maret 2026 mendatang. Pengalaman emosional, kematangan teknis, dan rasa percaya diri yang meningkat menempatkannya di posisi strategis untuk memimpin tim ke kompetisi internasional pertama sejak 2002.
Prospeknya kini jauh berbeda dari beberapa tahun lalu. Parrott bukan lagi mantan wonderkid karena ia telah membuktikan pertumbuhan berkelanjutan di liga yang menuntut disiplin taktik dan efisiensi serangan. Proyeksi jangka panjangnya menunjukkan potensi menjadi ikon baru sepak bola Irlandia, sekaligus simbol keberhasilan pemain muda yang berani meninggalkan zona nyaman demi perkembangan karier.
Penampilan impresif Troy Parrott pada November 2025 menandai fase baru dalam kariernya, ketika ketajaman, kedewasaan, dan momentum bertemu pada waktu yang tepat. Jika ia mampu mengantarkan Irlandia lolos ke Piala Dunia 2026, bukan tak mungkin ia menjadi wajah baru sepak bola Irlandia dalam 1 dekade mendatang.