Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lewis Hamilton pada Formula 1 Grand Prix Jepang 2025
Lewis Hamilton pada Formula 1 Grand Prix Jepang 2025 (commons.wikimedia.org/Liauzh)

Intinya sih...

  • Pembalap Formula 1 harus menstabilkan diri untuk menahan G-force saat berbelok, mengerem, dan mengalami kecelakaan

  • Pembalap juga harus siap menghadapi suhu kokpit tinggi dan kehilangan berat badan 3—4 kilogram yang bisa memicu dehidrasi parah

  • Pembalap memiliki program istirahat dan pemulihan yang mempertahankan performa jangka panjang pada musim balap yang melelahkan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motorsport merupakan olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia. Puncak olahraga itu adalah Formula 1 sebagai kejuaraan yang menampilkan persaingan seru antara pembalap dan tim. Dalam kejuaraan itu, mereka bersaing menggunakan mobil balap yang dirancang dengan teknologi paling canggih.

Pembalap Formula 1 tidak hanya mengandalkan kecepatan dan teknologi canggih. Selain kedua faktor itu, mereka juga mengandalkan kekuatan fisik sehingga tak salah disebut atlet elit sejati. Lantas, apa saja tuntutan fisik pembalap Formula 1?

1. Pembalap harus menstabilkan diri untuk menahan G-force saat berbelok, mengerem, dan mengalami kecelakaan

Dalam sebuah balapan, pembalap Formula 1 menghadapi tuntutan fisik dan psikologis yang menguji kekuatan, daya tahan, dan ketahanan mental. Mereka harus menstabilkan diri untuk menahan gaya gravitasi atau G-force. Gaya itu muncul dari berbagai arah.

Saat berbelok dan mengerem, pembalap Formula 1 mengalami G-force hingga 5G. Akan tetapi, gaya itu menjadi jauh lebih ekstrem saat mereka kecelakaan. Dalam kondisi itu, mereka bisa merasakan gaya deselerasi hingga 100G.

Pembalap Formula 1 mengalami gaya yang serupa dengan pilot militer. Oleh karena itu, wajar jika mereka merasakan nyeri leher dan punggung serta kehilangan penglihatan tepi atau grey-out. Beruntungnya, mereka terus-menerus diuji dalam tes percepatan, deselerasi, dan belokan serta tidak terpapar G-force dalam waktu lama.

2. Selain menghadapi suhu kokpit tinggi, pembalap juga harus siap kehilangan berat badan 3—4 kilogram yang bisa memicu dehidrasi parah

Pembalap Formula 1 memiliki perlindungan panas yang sangat minim. Mengingat, kokpit mereka sangat dekat dengan mesin sehingga mobil balap bisa menjadi sangat panas. Bahkan, suhu kokpitnya secara umum bisa mencapai 60 derajat Celsius saat cuaca panas.

Selain siap dengan suhu kokpit tinggi, pembalap Formula 1 juga harus siap kehilangan berat badan. Berat badan mereka bisa menyusut 3—4 kilogram tiap balapan, tergantung kategori dan durasi. Akan tetapi, angka yang hilang itu bukan sepenuhnya berat badan karena sebagian besar disebabkan keringat dan air.

Meski air dalam tubuh pembalap Formula 1 cepat pulih, keringat menimbulkan kehilangan nutrisi yang bisa berujung dehidrasi parah. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan berat badan, mereka harus terhidrasi dengan baik, memperoleh semua nutrisi yang diperlukan, dan siap memberikan performa terbaik. Selain itu, mereka juga harus mengonsumsi makanan sehat tiap setelah balapan untuk memulihkan nutrisi yang hilang.

3. Pembalap memiliki program istirahat dan pemulihan yang mempertahankan performa jangka panjang pada musim balap yang melelahkan

Dalam program kebugaran pembalap Formula 1, istirahat dan pemulihan sama pentingnya. Mereka memiliki jadwal tidur terstruktur karena tidur berkualitas sangat penting bagi fungsi kognitif. Selain itu, mereka juga memiliki agenda aktivitas dengan intensitas rendah untuk membantu menjaga kebugaran sambil mempercepat pemulihan otot.

Pembalap Formula 1 menyadari pentingnya memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk pulih. Oleh karena itu, mereka tidak melupakan manfaat fisioterapi dan pijat. Sesi rutin itu membantu mencegah cedera dengan meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi.

Bagi pembalap Formula 1, istirahat yang cukup merupakan pelengkap latihan intensif. Program itu memberikan waktu bagi tubuh untuk sembuh dan kembali berkembang. Program itu sangat penting untuk mempertahankan performa jangka panjang pada musim balap yang melelahkan.

Formula 1 sering dikaitkan dengan kecepatan dan presisi tinggi serta keahlian strategis. Akan tetapi, kejuaraan itu juga memiliki tuntutan fisik luar biasa bagi para pembalap. Di balik gemerlap Formula 1, para pembalap menjalani program latihan ketat untuk menghadapi tantangan fisik intens, baik di dalam atau di luar sirkuit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team