Selain Newcastle yang baru saja resmi diakuisisi konsorsium Arab Saudi, ada Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) yang lebih dulu mendapatkan kucuran uang minyak Timur Tengah. ManCity disponsori Etihad Airways, perusahaan yang dimiliki oleh Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab.
Selain mampu mendaratkan pemain-pemain bintang, berkat kucuran uang dari Timur Tengah, ManCity mampu membangun akademi sepak bola ciamik di Inggris bernama Elite Development Squad (EDS). EDS sukses menelurkan talenta-talenta seperti Phil Foden dan Jadon Sancho.
ManCity juga membentuk sebuah perusahaan bernama City Football Group, berisikan klub-klub di seluruh dunia yang terafiliasi dengan Manchester City. Ada Melbourne City (Australia), New York City (Amerika Serikat), Yokohama F. Marinos (Jepang), Girona (Spanyol), Troyes (Prancis), dan Mumbai City (India) yang masuk dalam afiliasi ini.
Jika ManCity mendapatkan kucuran dana dari Etihad, lain hal dengan PSG. Mereka mendapatkan kucuran uang minyak Timur Tengah dari Qatar Sports Investment Group, yang dimiliki oleh Nasser Al-Khelaifi. Berkat kucuran dana ini, PSG menjelma jadi klub kaya di Prancis.
Selain sukses mendaratkan bintang-bintang macam Neymar dan Kylian Mbappe ke Parc des Princes, PSG mampu menyulap Camp des Loges, pusat pelatihan PSG di Paris, menjadi pusat pelatihan yang lebih futuristik bernama Ooredoo Training Centre. PSG juga baru-baru ini sukses mendaratkan Lionel Messi.
Kucuran dana ini juga membuat ManCity dan PSG mulai jadi nama yang diperhitungkan di sepak bola Eropa. Penampilan mereka di Liga Champions meningkat dari musim ke musim. Malah, mereka mulai jadi ancaman bagi tim-tim tradisional Eropa.
Melihat prospek menjanjikan ini, tak heran fans Newcastle girang ketika PIF mengakuisisi tim mereka. Bayang-bayang akan kehadiran pemain bintang di Tyneside mulai menyeruak, meski saat ini, berjuang di Premier League saja susah minta ampun buat Newcastle.