Vanja Drkusic (instagram.com/pfcsochi)
Sama seperti hampir semua pemain Timnas Slovenia, ia memulai kariernya dengan bergabung di sebuah akademi sepak bola lokal. Dari klub NK Krsko, ia ditarik ke tim muda SC Heerenveen dan bertahan selama 3 musim. Namun, Heerenveen ternyata tak tertarik menyertakannya dalam tim utama. Drkusic justru dijual ke klub Serie C, Rende Calcio. Hanya bertahan setengah musim, Drkusic kembali ke Slovenia dan bergabung dengan NK Bravo.
Pada Januari 2022, tawaran datang dari klub Rusia, PFC Sochi. Saat itu sanksi UEFA dan FIFA kepada Rusia belum berlaku dan Sochi sedang di atas angin alias menempati posisi runner-up di klasemen sementara RPL. Siapa sangka, pilihan itu ternyata justru membuat karier Drkusic terisolasi. Setelah invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi berlaku, PFC Sochi jadi satu dari sekian klub Rusia yang mengalami krisis keuangan. Sochi terpaksa menjual beberapa pemain kuncinya seperti Mateo Cassierra, Rodrigao, dan Aleksandr Kovalenko.
Berstatus pemain asing, Drkusic punya hak untuk memutus kontrak secara sepihak, tetapi sepertinya ia tak punya banyak pilihan selain bertahan. Pun klub masih membutuhkan kehadirannya. Drkusic bertahan di Sochi yang sedang tertatih-tatih secara finansial selama dua musim. Miris, ia tak berhasil membantu timnya bertahan menghadapi badai itu. Sochi yang sempat berada di papan atas pada musim 2021/2022 harus turun ke peringkat 10 pada 2022/2023 dan jadi juru kunci RPL pada 2023/2024.