Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wasit melakukan cek VAR di laga final Piala Presiden 2024 di Stadion Managan Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Wasit melakukan cek VAR di laga final Piala Presiden 2024 di Stadion Managan Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus menyebut, Video Assistant Referee (VAR) belum bisa digunakan di Pegadaian Liga 2 2024/25. Salah satu sebabnya adalah beberapa stadion dari klub yang masih belum memadai.

"Ketum (PSSI, Erick Thohir) minta VAR untuk segera disiapkan. Musim depan kita berkomitmen untuk menghadirkan itu karena memang kesulitan bukan cuma finansial, tapi juga infrastruktur klub-klub Liga 2 sekarang belum memadai," ujar Ferry di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

1. Akan mengadopsi sistem VAR di Liga 1

Wasit Rio Permana Putra (keempat kanan) memeriksa Video Assistant Referee (VAR) proses gol Arema FC ke gawang Persis Solo pada pertandingan Semifinal Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2024). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Menyesuaikan infrastruktur tim-tim Liga 2, LIB nantinya akan mengadopsi sistem VAR di Liga 1. Memang, sistemnya tidak akan terlalu mirip, tetapi setidaknya hal itu memberi kesan kehadiran VAR di Liga 2 musim depan.

"Mudah-mudahan musim depan VAR bisa dihadirkan di Liga 2. Ada beberapa sumber dari VAR uang akan kita adopsi, mungkin tak seperti Liga 1, apalagi secara geografis Liga 2 lebih besar, ada dari ujung Sumatra sampai ujung timur Papua," ujar Ferry.

2. Perubahan hanya ada di format kompetisi, jumlah tim, dan jumlah laga

Jumpa pers Liga 2 2024/25 di Pegadaian. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Terkait perubahan yang ada di Liga 2 2024/25 itu terjadi di jumlah tim, jumlah laga, serta format kompetisi. Peserta Liga 2 musim ini jadi 26 tim, dengan jumlah pertandingan meningkat menjadi total 291 pertandingan musim ini.

"Jumlah pertandingannya lebih meningkat dari 260 ke 291 musim ini. Padahal jumlah klubnya tinggal 26 klub. Kemudian sistemnya lebih kompetitif. Ada grup enam besar, kemudian di bawahnya ada delapan dan 18 besar," kata Ferry.

Agak berbeda dengan musim lalu, format Ljga 2 2024/25 musim ini sedikit berbeda. Di babak reguler, 26 tim akan dibagi ke tiga grup berbeda, yakni Grup 1, 2, dan 3. Dari Grup 1 dan 2, tiga tim teratas, serta dua tim teratas Grup 3, melaju ke babak championship.

Nah, delapan tim yang lolos ke babak championship ini akan dibagi lagi menjadi dua grup. Posisi teratas grup dipastikan melaju ke final, sedangkan runner-up grup akan beradu untuk memperebutkan tempat ketiga.

Sedangkan yang tidak lolos ke babak championship, akan bertanding di babak relegation (degradasi) yang terbagi menjadi tiga grup juga. Tiga tim terbawah masing-masing grup dipastikan akan terdegradasi ke Liga 3.

3. VAR sudah diterapkan di Liga 1

Ilustrasi teknologi VAR di Euro 2024 (instagram.com/dikamufc_20)

Untuk VAR sendiri, sudah resmi diterapkan di Liga 1 2024/25. Banyak klaim menyebut, kehadiran teknologi ini membuat jalannya laga jadi lebih lancar, dan minim protes dari para pemain karena keputusan yang diambil wasit lebih objektif.

Nah, dengan tensi Liga 2 yang acap kali lebih tinggi dan kompetitif, kehadiran VAR memang jadi sebuah hal yang diperlukan. Apalagi, ketika kompetisi ini memasuki fase krusial macam babak championship atau babak degradasi.

Editorial Team