Jakarta, IDN Times - Pada 2010 lalu, jagat sepak bola Indonesia diramaikan oleh proses mercusuar PSSI untuk naturalisasi Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. Mereka diproyeksikan masuk skuad Timnas Indonesia yang mentas di Piala AFF 2010.
Berkat kehadiran Gonzales dan Irfan, kala itu skuad Garuda sukses melaju ke partai final. Sayang, proyek naturalisasi terhadap mereka masih gagal membawa Indonesia menuju trofi Piala AFF pertamanya. Malaysia mengagalkan mimpi tersebut.
Sejak saat itu, naturalisasi jadi pilihan bagi Indonesia untuk memperkuat Timnas. Macam-macam bentuknya, mulai menaturalisasi legiun asing, hingga pemain keturunan. Sampai sekarang, cara ini masih ditempuh Indonesia.
Di era Shin Tae Yong, rencananya ada beberapa nama yang akan dinaturalisasi Timnas Indonesia. Nah, IDN Times berkesempatan berbincang dengan Hasani Abdulgani, Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang diserahi tugas menangani naturalisasi.
Apakah naturalisasi ini memang urgensi, atau sekadar solusi instan semata untuk mengangkat prestasi?