Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
-
Yudai Yamamoto jadi wasit tetap di Super League. (IDN Times/Tino).

Intinya sih...

  • Yamamoto dipilih karena pengalaman dan kinerja apiknya dalam memimpin pertandingan Super League, serta pensiun dari wasit FIFA.

  • Yamamoto diharapkan dapat membantu wasit lokal berkembang melalui pertukaran ilmu dan menjadi panutan bagi mereka.

  • Kedatangan Yamamoto merupakan bukti komitmen PSSI dan I League dalam meningkatkan mutu kompetisi sepak bola di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PSSI resmi menunjuk wasit asal Jepang, Yudai Yamamoto, menjadi pengadil tetap hingga Super League musim 2026/27. Ini pertama kalinya federasi mengikat tenaga asing dalam komposisi wasit tetap.

PSSI dan I League selaku operator kompetisi memperkenalkan Yamamoto pada Senin (22/12/2025). Kedatangan Yamamoto diharapkan dapat meningkatkan kualitas kompetisi dan pertukaran ilmu kepada wasit lokal.

"Kami merasa sangat terhormat unutk mengumumkan kepada Anda semua bahwa Yudai Yamamoto akan menjadi wasit profesional penuh waktu di Indonesia sebagai wasit utama. Beliau adalah wasit pertama dari luar negeri (yang terikat penuh)," kata Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa.

1. Kenapa Yamamoto dipilih?

Yudai Yamamoto jadi wasit tetap di Super League. (IDN Times/Tino).

Yamamoto sebelumnya sudah memimpin enam partai Super League pada musim ini. Adalah saat Borneo FC melawan Bhayangkara FC (8 Agustus 2025, Arema FC menjamu PSBS Biak (11 Agustus 2025), Semen Padang melawan Dewa United (15 Agustus 2025).

Yamamoto juga memimpin pertandingan Persijap Jepara kontra Persib Bandung (18 Agustus 2025, Persebaya Surabaya versus Bali United (23 Agustus 2025), teranyar saat Persita Tangerang menjamu Persik Kediri (21 Desember 2025).

Selain Yamamoto, PSSI sebenarnya sempat mendatangkan sejumlah wasit asing dari negara lain, di antaranya Muhammad Nazmi (Malaysia), Asker Nazhafaliev (Uzbekistan) dan Adham Makhadmeh (Yordania).

PSSI secara resmi baru berencana mendatangkan satu, dan Yamamoto menjadi sosok yang dipilih. Alasannya adalah kinerjanya apik, memiliki segudang pengalaman internasional, dan memiliki waktu untuk menetap di Indonesia karena sudah pensiun dari wasit FIFA.

"Mereka masih berstatus Wasit FIFA dan sibuk memimpin turnamen AFC dan FIFA, juga di liga negara mereka sendiri. Jika kami meminta wasit ini untuk datang secara penuh waktu, mereka harus melepas lencana FIFA mereka. Tetapi Yamamoto sudah pensiun dari Wasit FIFA, kemudian dia memutuskan untuk bergabung," kata Ogawa.

"Bagaimana cara mengatur (manage) pemain? Bagaimana cara menjadi proaktif? Itulah sebabnya dalam lima pertandingan terakhir ini, manajemen pertandingannya sangat baik. Pemain sudah tahu: 'Jika saya ulangi, sesuatu akan terjadi'. Makanya mereka mengontrol diri mereka sendiri. Manajemen itu artinya, tolong tidak perlu ada diskusi. Cukup satu kata, dua kata. Tidak perlu banyak bicara. Maka waktu bermain efektif akan menjadi lebih lama.," ucap Ogawa.

2. Yamamoto diharapkan bantu wasit lokal berkembang

Yudai Yamamoto jadi wasit tetap di Super League. (IDN Times/Tino).

Ogawa berharap kehadiran Yamamoto dapat menjadi panutan bagi para wasit lokal. Pertukaran ilmu itu akan meningkatkan kualitas mereka, sehingga kompetisi sepak bola tanah air akan terus meningkat.

"Itulah harapan saya untuk wasit Indonesia, agar bisa melihat secara langsung bagaimana cara mengatur pertandingan. Ini sangat penting bagi mereka. Itulah sebabnya saya yakin beliau bisa menjadi panutan," ujar Ogawa.

3. Bukti komitmen PSSI dan I League

Yudai Yamamoto jadi wasit tetap di Super League. (IDN Times/Tino).

Kedatangan Yamamoto, disebut Direktur Operasional I League, Asep Saputra, merupakan komitmen operator dan federasi dalam meningkatkan mutu kompetisi. Terlebih, persaingan gelar juara sedang berlangsung kompetitif.

"Ini bentuk komitmen kami untuk meningkatkan aspek teknis, penyelenggaraan, dan entertainment guna meningkatkan kualitas permainan. Sempurna tentu belum tapi kami berusaha memperbaiki yang kurang. Kalau bicara sepakbola terkini, value yang tinggi tidak hanya soal teknis pertandingan. Tentu aspek perwasitan penting untuk meningkatkan kualitas kompetisi," kata Asep.

Editorial Team