Setelah diakuisisi oleh Microsoft dan tidak diperbolehkan membuat ponsel dengan mengggunakan merek Nokia dalam jangka waktu 2 tahun setelah akuisisi, tampaknya Nokia berniat bangkit lagi dan bersiap untuk menjadi menduduki tahtanya lagi sebagai raja di dunia mobile.
Melupakan Windows Phone/Windows 10 Mobile sebagai OS smartphone-nya, Nokia memilih merilis smartphone dengan OS Android yang dulu sangat tidak disukainya. Tentunya, agar bisa bersaing hari ini, mau tidak mau Nokia harus rela menggunakan OS Android yang notabene menguasai lebih separuh pangsa pasar smartphone.
HMD Global selaku pemegang eklusfif merek dagang Nokia, terus berinovasi dengan menghadirkan smartphone maupun feature phone dengan ciri khasnya tanpa harus meniru produk buatan kompetitor. Misalnya merilis kembali ponsel hits dimasanya yakni Nokia 3310 dengan versi kekinian saat ini.
Langkah Nokia bisa dibilang cukup berani. Dengan merilis produknya di semua rentang harga, Nokia yakin strategi yang diterapkannya akan sukses. Saat ini, smartphone flagship Nokia yang dirilis resmi hanya satu yakni Nokia 8. Smartphone ini diharapkan mampu "membunuh" smartphone kompetitornya.
Berikuti 5 alasan Nokia 8 layak disebut sebagai flagship killer.