TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awas VGA Palsu! Ini 5 Cara Sederhana untuk Memastikan Keasliannya

Jangan tergiur harga murah yang tak masuk akal

VGA seri RTX bermanufaktur NVIDIA (dok. NVIDIA)

Untuk merakit dan membangun sebuah PC gaming tentu saja dibutuhkan VGA atau kartu grafik yang mumpuni. NVIDIA dan AMD sudah lama menjadi dua manufaktur terbesar di dunia dalam hal pembuatan kartu grafik. Sebetulnya masih ada Matrox sebagai manufaktur VGA ketiga, tapi mereka lebih berfokus pada pembuatan perangkat grafik untuk video call.

Nah, harga dari VGA memang tergolong cukup mahal, bahkan untuk kelas bawahnya. Hal ini disebabkan oleh biaya yang tidak murah, dari riset, hak paten, produksi, pemasaran, distribusi, dan banyaknya permintaan di pasaran. Sayangnya, mahalnya harga VGA asli justru jadi momentum bagi pihak tak bertanggung jawab untuk membuat fake VGA alias produk abal-abal.

So, bagi kamu yang ingin membeli sebuah VGA atau kartu grafik, pastikan dulu keasliannya melalui lima cara sederhana di bawah ini. Yuk, disimak!

1. Lihat harganya

VGA buatan NVIDIA seri GTX jadi salah satu andalan gamer di kelas menengah. (nvidia.com)

Oke, cara pertama ini memang terbilang cukup klise. Namun, nominal harga yang terlampau murah bisa menandakan ada yang tak beres di sana. Misalnya, harga resmi VGA jenis A di pasaran adalah Rp5 juta. Nah, jika ada yang menjual VGA jenis sama dengan harga jauh di bawah itu, misalnya hingga separuhnya, bahkan 70 persen, kamu wajib waspada.

Pasalnya, menurut pengalaman penulis, harga VGA resmi tidak akan jauh berbeda meski diproduksi oleh beberapa vendor. Jika ada perbedaan, mungkin hanya di kisaran 200 hingga 300 ribu rupiah tergantung merek dan distributor. So, pikir kembali jika kamu akan membeli VGA yang berharga tak masuk akal. Bisa jadi itu adalah produk abal-abal yang tampilannya disulap menyerupai aslinya.

Baca Juga: 5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA Gaming

2. Perhatikan fisiknya

VGA bermanufaktur AMD dikenal jago dalam melibas game-game berat. (amd.com)

VGA atau kartu grafik asli tentu saja memiliki fisik yang sangat berbeda dengan produk abal-abal. Biasanya, VGA abal-abal tidak menyertakan nama merek dagang. Andaipun ada, mereknya terdengar asing di telinga. Lalu, perangkat yang asli biasanya memiliki bobot dan kualitas baik dalam bentuk fisiknya. Sementara itu, VGA yang tidak jelas akan terasa ringan, ringkih, dan tidak berkualitas.

Nah, lalu bagaimana jika melihatnya secara online? Sayangnya, cara ini sangat sulit karena ada penjual yang menampilkan gambar dari Google. Tanyakan pada penjual untuk menyertakan gambar atau foto asli dari VGA yang ia jual. Lihat merek dan dus yang disertakan. Pada umumnya, produk yang abal-abal sekilas akan tampak berbeda dengan aslinya.

3. Jangan lupakan garansi

VGA bermanufaktur AMD RX 570 Gaming X 8G buatan MSI (dok. AMD)

Merek atau pabrikan resmi, macam ASUS, MSI, Gigabyte, Zotac, EVGA, Sapphire, Vurrion, ASRock, dan Palit akan memberikan garansi bagi pembelinya. Bahkan, tak jarang mereka akan memberi garansi selama 2 hingga 3 tahun. Garansi adalah salah satu layanan resmi yang dapat melindungi konsumen jika suatu saat produk yang dibeli mengalami kendala. Tentu saja kita pun juga wajib mengikuti peraturan yang berlaku.

Nah, kamu harus berhati-hati jika penjual tidak bisa menjelaskan tentang garansi resmi tersebut. Jika produk yang ditawarkan adalah baru, kamu wajib menanyakan jenis dan lama garansinya. Kartu garansi pun biasanya akan disertakan di dalam kotak atau paket penjualan. Oh, ya, pastikan juga driver VGA yang kamu beli bisa di-update secara online di situs-situs resmi mereka.

4. Deteksi software adalah cara paling ampuh

ilustrasi pemasangan VGA NVIDIA seri RTX di PC gaming (dok. NVIDIA)

Metode yang satu ini adalah cara yang paling valid dalam mendeteksi sebuah perangkat VGA. Yup, dengan software, semua kinerja dan spesifikasi dari kartu grafik tersebut bisa diketahui secara nyata. Ada dua perangkat lunak yang bisa digunakan untuk memeriksa keaslian atau spesifikasi sebuah VGA, yakni TechpowerUp GPU-Z dan 3DMark.

Jika VGA yang dipasang adalah produk abal-abal, biasanya GPU-Z akan mendeteksi perangkat tersebut sebagai fake VGA. Terlihat jelas juga bahwa manufaktur dan jenis chip yang ditanamkan sangat berbeda dengan spesifikasi asli yang seharusnya. Sementara itu, 3DMark akan memeriksa sebuah VGA apakah perangkat tersebut layak menjalankan grafik 3D (game) atau tidak.

Memang ada beberapa barang abal-abal yang telah mengalami modifikasi software BIOS, misalnya kemampuan aslinya hanya di 256 MB DDR2, tetapi diklaim punya spesifikasi 4 GB GDDR5. Nah, kendati demikian, program GPU-Z dan 3DMark tetap akan membaca semua kinerja VGA secara keseluruhan. Jadi, dengan kedua software tersebut, borok dari kartu grafik abal-abal akan terbongkar.

Baca Juga: 5 Rekomendasi VGA Lawas Ini Bisa Kamu Pilih untuk Memainkan Game Berat

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya