Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
vivo V40 Lite 5G
vivo V40 Lite 5G (vivo.com)

Intinya sih...

  • HP murah rasa flagship menggunakan chipset kelas atas yang diturunkan dari generasi flagship sebelumnya.

  • Layar HP murah rasa flagship biasanya memiliki kecerahan puncak lebih rendah dan teknologi pemindai sidik jari yang kurang canggih.

  • Kualitas kamera HP murah rasa flagship tidak hanya ditentukan oleh resolusi, namun juga sensor, pemrosesan gambar, dan tuning khusus.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belakangan ini, istilah HP murah rasa flagship atau HP murah spek dewa semakin menjamur pada rilisan smartphone sepanjang 2025. Banyak produsen berlomba menghadirkan smartphone yang mengusung performa berkelas, desain premium, dan spesifikasi menggiurkan. Soal harga, smartphone ini jauh lebih terjangkau dibanding HP flagship pada umumnya. Sayangnya, realita di lapangan menunjukkan bahwa strategi tersebut tidak sesederhana yang terlihat.

Perlu dipahami bahwa HP murah rasa flagship bukan berarti HP flagship yang dijual dengan harga murah. Smartphone tersebut merupakan hasil trade-off di mana beberapa aspek disesuaikan agar tercapai keseimbangan antara harga jual dan performa. Pasar smartphone sedang menghadapi tantangan untuk tidak hanya memikirkan pada aspek spesifikasinya saja, tetapi soal penggunaan jangka panjang. Jadi, keputusan pertimbangannya bukan terletak pada murah atau mahal, justru fitur apa yang dikorbankan untuk menekan harga tersebut? Untuk menilai layak atau tidaknya, perlu ditinjau lebih jauh dari beberapa aspek berikut!

1. Penggunaan chipset kelas atas yang diturunkan dari generasi flagship sebelumnya

MediaTek Dimensity 9500 (vivo.com)

Sebagian besar HP murah rasa flagship mengandalkan SoC bertenaga sebagai fondasi utamanya. Chipset yang digunakan umumnya berasal dari Snapdragon atau Dimensity yang ditujukan pada kategori flagship, kemudian dipadukan bersama kapasitas RAM dan penyimpanan yang besar. Kombinasi ini menghasilkan skor benchmark tinggi, performa harian yang responsif, dan pengalaman gaming yang memuaskan. Namun, di balik performa tersebut, terdapat beberapa aspek yang kerap menjadi titik kompromi.

Salah satu strategi paling umum adalah penggunaan chipset flagship kelas atas yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Sebagian besar HP rilisan 2025 banyak mengandalkan chipset Snapdragon 8 Elite atau Snapdragon 8 Elite Gen 5. dan Dimensity 9500. Dari sisi memori, produsen biasanya cukup royal karena menyediakan opsi RAM hingga 16 GB dan penyimpanan internal yang bisa mencapai 1 TB.

Faktor lain yang sangat memengaruhi performa jangka panjang adalah sistem pendingin. Smartphone flagship umumnya dibekali solusi termal canggih seperti vapor chamber berukuran besar, heat pipe, dan lapisan grafit berlapis. Beberapa HP murah rasa flagship gaming tetap menyertakan teknologi ini, tetapi tidak sedikit juga yang memilih untuk menyederhanakannya demi efisiensi biaya. Akibatnya, smartphone lebih rentan mengalami thermal throttling yang membuat performa menurun dan tidak konsisten digunakan dalam durasi panjang.

2. HP murah rasa flagship membawa visual yang tajam

vivo V50 dilengkapi layar AMOLED berukuran 6,77 inci (vivo.com)

Sektor layar juga menjadi area yang kerap dipangkas pada HP murah rasa flagship. Perangkat flagship premium umumnya dibekali panel AMOLED kelas atas yang memiliki tingkat kecerahan tinggi, akurasi warna presisi, dan teknologi refresh rate adaptif yang canggih. Untuk menekan harga, HP murah rasa flagship biasanya menggunakan kecerahan puncak lebih rendah, kalibrasi warna yang kurang optimal, resolusi sedikit diturunkan, dan berbagai kompromi teknis lainnya.

Pemindai sidik jari di dalam layar memang sudah menjadi fitur umum, tetapi teknologinya tidak selalu setara. Sensor ultrasonik umumnya hanya ditemukan pada smartphone flagship. Sementara, HP murah rasa flagship masih mengandalkan sensor optik. Selain itu, teknologi LTPO yang memungkinkan refresh rate belum sepenuhnya menjadi standar. Meski adopsi teknologi pemindai sidik jari yang lebih canggih mulai meningkat, sejauh ini berbagai merek smartphone asal China mulai memimpin peralihan tersebut.

3. Spesifikasi kamera terlihat menarik berkat megapiksel besar dan konfigurasi multilensa

iQOO 15 (iqoo.com)

Kamera menjadi salah satu medan persaingan terbesar di segmen smartphone kelas menengah. Banyak smartphone yang menawarkan jumlah megapiksel tinggi dan konfigurasi multi-lensa yang sekilas terdengar setara kelas flagship di atas kertas. Namun, menghadirkan kualitas fotografi benar-benar sekelas flagship tidak hanya soal megapiksel. Smartphone premium yang sesungguhnya mengandalkan sensor berukuran lebih besar, pemrosesan gambar yang lebih baik, serta optimalisasi perangkat lunak. Beberapa model bahkan dilengkapi penyetelan khusus hasil kolaborasi dengan merek kamera ternama seperti Hasselblad.

Namun, kualitas kamera tidak hanya ditentukan oleh resolusi. Sensor yang lebih kecil, pemrosesan gambar yang kurang matang, dan minimnya tuning khusus membuat performa kamera menurun di kondisi sulit. Foto malam hari, dynamic range kompleks, dan perekaman video panjang sering menjadi titik lemah. Di sinilah perbedaan antara “terlihat flagship” dan “benar-benar flagship” mulai terasa jelas.

4. Ada beberapa fitur yang kerap dikorbankan demi mencapai harga terjangkau

Samsung Galaxy S24 FE dibekali perlindungan Corning Gorilla Victus (samsung.com)

Upaya menekan harga pada HP murah rasa flagship kerap dilakukan dengan jalan memangkas sejumlah fitur pendukung dan menggunakan material yang tidak sepenuhnya setara HP flagship premium. Salah satu aspek yang paling sering dikorbankan adalah wireless charging yang umumnya absen demi efisiensi biaya. Dari sisi ketahanan bodi, produsen juga cenderung memilih material yang lebih ekonomis. Jika HP flagship premium mengandalkan Corning Gorilla Glass Victus 2 yang lebih tahan goresan dan benturan. Sementara, model HP murah rasa flagship menggunakan Gorilla Glass 7i.

Lantas, apakah HP murah rasa flagship masih layak dibeli di akhir 2025? Jawabannya sangat bergantung pada kebutuhan dan prioritas masing-masing pengguna. Jika yang dicari adalah performa kencang, desain elegan, dan pengalaman penggunaan setara HP flagship tanpa harus membayar harga selangit, segmen ini jelas menawarkan price-to-value menarik. Hal ini juga sekaligus menepis anggapan bahwa HP flagship tidak selalu mahal.

Berkaca dari HP yang rilis 2025, sebagian besar berasal dari berbagai merek ternama. Misalnya, vivo X300 dan X300 Pro yang dibanderol mulai Rp15–19 jutaan. Ada juga yang dijual dengan harga bersahabat seperti iQOO 15 yang dibanderol mulai Rp13 jutaan. Kalau kamu disuruh memilih, lebih baik beli HP murah tapi spek flagship atau sekalian upgrade ke HP flagship?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team