Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuat video untuk konten (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi membuat video untuk konten (pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Menggunakan dua tangan untuk kestabilan maksimal saat merekam dengan kamera Android

  • Manfaatkan fitur stabilizer bawaan kamera Android untuk hasil video yang lebih halus

  • Gunakan permukaan stabil sebagai penopang dan edit video dengan aplikasi khusus untuk meredam guncangan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengambil video dengan kamera Android kini semakin mudah berkat teknologi yang semakin canggih. Namun, masalah klasik yang sering muncul adalah hasil video yang goyang dan gak stabil. Banyak orang mengira butuh alat tambahan seperti gimbal agar rekaman terlihat mulus. Padahal, ada beberapa trik sederhana yang bisa membuat video tetap stabil tanpa perlu aksesori mahal.

Dengan teknik yang tepat, kamera Android bisa menghasilkan video yang terlihat profesional. Kuncinya ada pada cara kamu memegang, mengatur, dan memanfaatkan fitur bawaan ponsel. Bahkan, dengan sedikit latihan, hasil video bisa menyaingi kualitas kamera profesional. Yuk, simak lima cara ambil video stabil pakai kamera Android tanpa gimbal!

1. Pegang ponsel dengan dua tangan untuk kestabilan maksimal

ilustrasi tripod dan ponsel (pexels.com/jano gepiga)

Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi goyangan saat merekam adalah memegang ponsel dengan dua tangan. Posisi ini membuat ponsel lebih stabil dibanding hanya menggunakan satu tangan. Dengan dua tangan, beban ponsel terbagi rata sehingga gerakan jadi lebih halus. Cara ini cocok digunakan saat merekam dalam waktu lama atau saat berjalan.

Selain itu, posisikan siku dekat dengan tubuh untuk menambah kestabilan. Tubuhmu bisa berfungsi sebagai penyangga alami agar ponsel gak mudah bergoyang. Hindari merekam dengan tangan lurus karena justru akan membuat ponsel lebih sulit dikendalikan. Dengan memanfaatkan postur tubuh yang tepat, video akan terlihat lebih stabil tanpa perlu alat tambahan.

2. Gunakan fitur stabilizer bawaan kamera Android

ilustrasi ponsel (pexels.com/Essow K)

Banyak kamera Android modern sudah dilengkapi dengan fitur stabilizer atau electronic image stabilization (EIS). Fitur ini membantu meredam guncangan saat merekam video. Jika aktif, hasil video akan terlihat lebih halus meski tanganmu gak sepenuhnya stabil. Kamu bisa memeriksa pengaturan kamera untuk memastikan fitur ini sudah dinyalakan.

Namun, perlu diingat bahwa setiap merek ponsel memiliki kualitas stabilizer yang berbeda. Pada ponsel flagship, hasilnya biasanya lebih mulus dibandingkan ponsel entry-level. Meski begitu, fitur ini tetap sangat membantu dalam merekam video sehari-hari. Jadi, jangan lupa memanfaatkan teknologi bawaan ponselmu agar hasil video lebih profesional.

3. Rekam dengan gerakan tubuh yang lembut

ilustrasi wanita membuat video (pexels.com/Artem Podrez)

Saat merekam video, gerakan tubuh yang tiba-tiba bisa membuat hasilnya terlihat goyang. Karena itu, biasakan melangkah pelan dan lembut ketika bergerak sambil merekam. Cara ini sering disebut 'ninja walk' oleh para videografer. Dengan langkah ringan dan terkontrol, rekaman akan terlihat lebih stabil.

Selain berjalan pelan, atur juga pernapasan saat merekam. Bernapas terlalu cepat bisa membuat tubuhmu ikut bergerak dan memengaruhi kestabilan ponsel. Cobalah untuk tetap rileks dan menggerakkan tubuh secara perlahan. Latihan sederhana ini bisa membuat perbedaan besar pada hasil video.

4. Manfaatkan permukaan stabil sebagai penopang

ilustrasi merekam video (pexels.com/Arjun MJ)

Jika kamu ingin merekam video dengan sudut tertentu tanpa gimbal, gunakan benda di sekitar sebagai penopang. Misalnya, letakkan ponsel di atas meja, pagar, atau bahkan tembok untuk menjaga kestabilan. Cara ini sangat membantu jika kamu ingin merekam timelapse atau video statis. Dengan permukaan datar, hasil video akan terlihat jauh lebih halus.

Kamu juga bisa menggunakan tripod mini atau phone holder murah sebagai alternatif. Meski bukan gimbal, alat ini tetap membantu menjaga posisi kamera agar gak mudah bergoyang. Bahkan, meletakkan ponsel di tas atau benda lain bisa menjadi solusi darurat. Intinya, jangan ragu memanfaatkan apa pun di sekitarmu untuk menghasilkan video stabil.

5. Edit video dengan aplikasi khusus untuk meredam guncangan

ilustrasi membuat video faceless (pexels.com/Efrem Efre)

Kalau hasil video masih terasa goyang, solusi terakhir adalah menggunakan aplikasi editing. Banyak aplikasi Android seperti CapCut, VN, atau bahkan Google Photos punya fitur stabilisasi otomatis. Dengan sekali klik, aplikasi akan meredam guncangan sehingga hasil video terlihat lebih mulus. Cara ini praktis untuk memperbaiki rekaman tanpa perlu alat tambahan.

Selain stabilisasi, aplikasi editing juga bisa membantu menambahkan transisi agar video terlihat lebih profesional. Kamu bisa menggabungkan beberapa klip, menyesuaikan kecepatan, atau menambahkan musik. Hasil akhir gak hanya stabil tapi juga lebih menarik untuk ditonton. Jadi, jangan ragu memanfaatkan aplikasi gratis di Android untuk menyempurnakan hasil videomu.

Mengambil video stabil dengan kamera Android sebenarnya gak sulit jika tahu caranya. Dengan teknik sederhana seperti memegang dengan dua tangan, memanfaatkan fitur stabilizer, dan berjalan pelan, hasil video bisa terlihat lebih halus. Dukungan dari permukaan stabil dan aplikasi editing juga bisa jadi penyelamat. Semua trik ini bisa kamu lakukan tanpa perlu membeli gimbal mahal.

Pada akhirnya, kunci utamanya adalah latihan dan konsistensi. Semakin sering kamu mencoba, semakin terlatih tangan dan tubuhmu menjaga kestabilan. Jangan lupa juga untuk memanfaatkan fitur bawaan ponsel secara maksimal. Dengan begitu, hasil video traveling, vlog, atau kontenmu bisa tetap stabil dan enak ditonton meski hanya pakai kamera Android.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian