Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
power bank.jpg
ilustrasi power bank (unsplash.com/I'M ZION)

Intinya sih...

  • Komponen utama di dalam power bank

  • Proses pengisian daya power bank

  • Mekanisme saat mengisi perangkat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana sebuah benda kecil bernama power bank bisa menyelamatkan HP kita di saat genting? Ketika baterai hampir habis dan kita tidak bisa menemukan stop kontak, power bank seolah jadi pahlawan dadakan. Namun, di balik bentuknya yang simpel, ternyata ada sistem kerja yang cukup kompleks.

Power bank bukan sekadar baterai cadangan biasa. Di dalamnya, terjadi proses penyimpanan, pengaturan, hingga penyaluran energi listrik yang melibatkan kimia baterai, rangkaian elektronik, dan sistem keamanan canggih. Memahami cara kerjanya bukan hanya menambah wawasan, tapi juga membantu kita menggunakan power bank dengan lebih aman dan efisien.

1. Komponen utama di dalam power bank

Inti dari sebuah power bank adalah baterai isi ulang, umumnya berbahan lithium-ion atau lithium-polymer. Kedua jenis baterai ini dipilih karena mampu menyimpan energi besar dalam ukuran yang relatif kecil dan ringan. Baterai inilah yang menjadi “gudang listrik” sebelum energi dialirkan ke perangkat lain.

Selain baterai, power bank dilengkapi port input (untuk mengisi daya dari adaptor) dan port output seperti USB-A atau USB-C (untuk mengisi perangkat). Ada juga rangkaian kontrol, sering disebut sebagai “otak” power bank, yang mengatur proses pengisian dan pengosongan daya. Di dalamnya terdapat IC pengisian daya dan konverter tegangan yang memastikan listrik mengalir dengan aman dan stabil.

2. Proses pengisian daya power bank

Saat power bank dicolokkan ke sumber listrik, arus masuk melalui port input menuju rangkaian pengisian. Awalnya, sistem menerapkan arus konstan hingga tegangan baterai mencapai batas aman (sekitar 4,2 volt per sel). Setelah itu, sistem beralih ke tegangan konstan untuk mencegah pengisian berlebihan yang bisa merusak baterai.

Indikator seperti lampu LED akan menunjukkan progres pengisian. Jika suhu terlalu panas atau tegangan melebihi ambang batas, sistem proteksi otomatis akan menghentikan aliran listrik. Waktu pengisian penuh bervariasi, umumnya antara 2–6 jam, tergantung kapasitas power bank dan daya input yang digunakan.

3. Mekanisme saat mengisi perangkat

ilustrasi power bank (unsplash.com/Chris Lynch)

Ketika kamu menyambungkan HP ke power bank, sistem akan mendeteksi adanya beban dan langsung mengaktifkan rangkaian pengosongan daya. Tegangan alami baterai yang sekitar 3,7 volt kemudian dinaikkan menjadi 5 volt (atau lebih untuk fast charging) menggunakan DC-DC boost converter.

Proses ini melibatkan komponen, seperti induktor, transistor, dan teknik pulse-width modulation agar tegangan tetap stabil. Efisiensi konversi biasanya berada di kisaran 80–90 persen, artinya sebagian energi akan berubah menjadi panas. Itulah sebabnya power bank kadang terasa hangat saat digunakan.

4. Fitur keamanan dan efisiensi

Power bank modern dilengkapi berbagai sistem pengaman, seperti perlindungan terhadap overcharge, over-discharge, korsleting, dan panas berlebih. Komponen seperti MOSFET dan sensor termal bekerja otomatis untuk mencegah kerusakan pada power bank maupun perangkat yang diisi daya.

Beberapa model terbaru juga mendukung teknologi Power Delivery (PD) hingga 100 watt, fast charging, bahkan pengisian nirkabel. Perlu dicatat, kapasitas yang tertulis (misalnya 20.000 mAh) bukan berarti seluruhnya bisa digunakan. Setelah dikurangi rugi konversi, daya nyata yang bisa dipakai biasanya sekitar 60–70 persen.

5. Kapasitas dan tips penggunaan

Semakin besar angka mAh, semakin lama power bank bisa digunakan. Sebagai gambaran, power bank 10.000 mAh biasanya mampu mengisi penuh baterai HP 4.000 mAh sekitar dua kali. Pastikan juga mencocokkan output daya dengan kebutuhan perangkat, terutama untuk tablet atau laptop.

Agar lebih awet, sesekali gunakan power bank hingga hampir habis untuk membantu kalibrasi indikator baterai. Simpan di tempat sejuk dengan daya sekitar 50 persen jika tidak digunakan lama. Dengan perawatan yang tepat, power bank bisa bertahan hingga 500 siklus pengisian atau lebih. Inovasi terbaru seperti teknologi gallium nitride (GaN) bahkan memungkinkan power bank memiliki desain yang lebih tipis, ringan, dan cepat.

Pada akhirnya, power bank bukan sekadar aksesori pelengkap, melainkan solusi cerdas di era serba mobile. Dengan memahami cara kerjanya dan menggunakan power bank secara tepat, kita tidak hanya menjaga perangkat tetap menyala lebih lama, tapi juga memperpanjang usia power bank itu sendiri. Jadi, lain kali saat baterai HP hampir habis, kamu tahu bahwa ada teknologi kecil tapi andal yang siap jadi penyelamat kapan saja.

Editorial Team