Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
chipset UNISOC
chipset UNISOC (unisoc.com)

Intinya sih...

  • Asal-usul chipset UNISOC

  • Jenis-jenis chipset UNISOC

  • Performa chipset UNISOC

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika membahas chipset HP Android pasti kamu lebih familiar dengan Snapdragon atau MediaTek. Pasalnya, kedua chipset tersebut merupakan chipset terpopuler, paling ngebut, dan paling sering digunakan di HP Android. Namun, beberapa tahun ini mulai muncul satu pesaing yang cukup menarik, yaitu UNISOC. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang familiar dengan chipset UNISOC.

Padahal, UNISOC sendiri merupakan chipset kelas menengah yang cukup powerful, lho. Di beberapa aspek, bahkan UNISOC bisa lebih unggul dari Snapdragon dan MediaTek. Tak cuma itu, chipset UNISOC di HP juga mulai menguasai pasar smartphone Rp1–Rp2 jutaan dan menggeser eksistensi Snapdragon dan MediaTek. Nah, mari kita ulik semua hal tentang UNISOC agar pamor chipset tersebut makin meroket.

1. Asal-usul chipset UNISOC

chipset UNISOC (unisoc.com)

Chipset UNISOC merupakan chipset yang dibuat oleh perusahaan dengan nama yang sama. Nah, perusahaan UNISOC sendiri pertama kali didirikan pada tahun 2001 dan awalnya chipset UNISOC bernama Spreadtrum. Di awal karirnya, perkembangan UNISOC cukup pelan dan mereka hanya bisa bertahan berkat kerja sama dengan beberapa merek seperti Nokia, realme, ZTE, dan, Samsung.

Gak cuma itu, dulu penamaan chipset UNISOC juga sangat aneh dan sulit dimengerti. Bayangkan saja, dulu UNISOC menamai chipset mereka dengan perpaduan angka dan huruf, seperti UNISOC SC7730A, SC7730S, SC7735S, dan SC8735S. Barulah saat memasuki dekade 2020an UNISOC melakukan rebranding dan penamaan chipset-nya diubah agar mudah dimengerti, seperti UNISOC T7300, UNISOC T606, dan UNISOC T8300.

2. Jenis-jenis chipset UNISOC

chipset UNISOC (unisoc.com)

Sebagai sebuah perusahaan, UNISOC gak cuma memproduksi chipset smartphone. Sebaliknya, UNISOC juga melebarkan sayapnya dengan memproduksi chipset untuk feature phone, otomotif, hingga smart display. Nah, di smartphone sendiri UNISOC memiliki beberapa seri chipset, seperti chipset 4G UNISOC T7300 dan UNISOC T606. Kemudian, UNISOC T107 dan UNISOC T127 merupakan chipset yang ditujukan untuk feature phone. Gak cuma itu, ada juga beberapa chipset otomotif seperti UNISOC A8581 dan UNISOC A7720.

3. Performa chipset UNISOC

chipset UNISOC (unisoc.com)

Sebenarnya, performa chipset UNISOC masih kalah jika dibandingkan dengan kompetitornya seperti MediaTek, Snapdragon, dan Exynos. Pasalnya, UNISOC masih memiliki kekurangan di beberapa aspek. Dalam hal ini, UNISOC paling bersinar di kelas menengah ke bawah. UNISOC hanya bisa membuat chipset kelas bawah hingga menengah dan sampai saat ini belum bisa membuat chipset kelas atas dan flagship.

Contohnya, chipset 4G seperti UNISOC T7300 mampu menorehkan skor AnTuTu v10 hingga 500 ribuan. Uniknya, ia sudah menggunakan core Cortex-A78 yang ngebut. Kemudian, ada UNISOC T606 yang skor AnTuTu v10nya hanya 240 ribuan dan masih menggunakan fabrikasi 12 nm. Sayangnya, chipset 5G UNISOC seperti UNISOC T8300 dan T9100 masih kurang dilirik karena fiturnya gak selengkap chipset lain.

4. Chipset UNISOC sering dipakai di HP murah

ilustrasi HP dengan chipset UNISOC (unisoc.com)

Saat ini, UNISOC menjadi penyuplai chipset bagi HP murah, khususnya HP Rp1–Rp3 jutaan. Contohnya, REDMI A5 yang harganya Rp1 jutaan menggunakan chipset UNISOC T7250. Kemudian, ada Motorola Moto G35 yang menggunakan UNISOC T760. Selain itu, beberapa HP yang berfokus pada performa seperti nubia Neo 2 5G dan nubia Neo 3 GT 5G juga kerap menggunakan chipset UNISOC, khususnya UNISOC T820 dan UNISOC T9100. Nah, chipset UNISOC bisa menjadi alternatif di saat MediaTek dan Snapdragon sudah berfokus pada chipset kelas atas dan mulai meninggalkan pasar kelas menengah ke bawah.

5. Kelebihan dan kekurangan chipset UNISOC

chipset UNISOC (unisoc.com)

Seperti semua produk, tentunya chipset UNISOC memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pertama dari chipset ini adalah harganya yang terjangkau. Jadi, HP yang menggunakan chipset UNISOC harganya bisa lebih murah namun fiturnya tetap sama dengan HP lain yang sekelas. Untuk kelas harganya, sebenarnya chipset UNISOC juga mampu memberikan performa yang cukup tinggi.

Sayangnya, chipset UNISOC masih memiliki beberapa masalah dan kekurangan. Pertama, ISP di chipset UNISOC bukan yang terbaik sehingga hasil foto dan videonya tergolong kurang. Kemudian, chipset UNISOC masih banyak yang menggunakan fabrikasi kuno seperti 12 nm. Terakhir, chipset UNISOC memiliki keamanan yang rendah, bahkan chipset ini rawan akan peretasan.

Ternyata, chipset UNISOC di HP masih memiliki beberapa PR yang harus diselesaikan. Walau begitu, bukan berarti chipset UNISOC sama sekali gak worth it untuk dipakai. Sebaliknya, jika kamu memiliki budget super tipis, chipset UNISOC bisa menjadi pilihan yang sangat menarik. Gak cuma itu, bahkan di kelas menengah ke bawah UNISOC bisa mengalahkan pesainganya macam Snapdragon, MediaTek, dan Exynos.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team