Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HP terendam air (freepik.com/freepik)

Penggunaan slot kartu SIM fisik menjadi titik rawan yang memperbesar risiko air dan debu masuk ke dalam perangkat smartphone. Bahkan, satu celah kecil dapat membawa risiko besar di masa depan. Itulah mengapa produsen smartphone memiliki peluang untuk menutup celah tersebut sepenuhnya melalui adopsi teknologi eSIM.

Teknologi eSIM tidak hanya memudahkan konektivitas seluler, tetapi juga membuka keuntungan baru bagi produsen smartphone karena tidak lagi membutuhkan slot kartu SIM fisik. Kehadiran fitur ketahanan air (water-resistant) yang lebih optimal akan membuat smartphone lebih tangguh serta aman digunakan dalam keseharian. Fitur ini menjadi sangat penting dalam berbagai situasi, mulai dari hujan deras, aktivitas outdoor ekstrem, hingga insiden tumpahan air yang tidak terduga.

Lalu, bagaimana eSIM dapat menjadi solusi bagi produsen untuk menghadirkan fitur tahan air yang sebelumnya hanya tersedia pada model flagship? Mari kupas tuntas lewat fakta-fakta berikut!

1. Slot SIM adalah titik lemah yang menjadi jalur masuk air dan debu

ilustrasi SIM Card yang sudah dilepas (freepik.com/freepik)

Dalam merancang smartphone tahan air, para perakit harus memperhatikan setiap celah sekecil apa pun pada bodi perangkat. Salah satu komponen yang sering menjadi perhatian khusus adalah slot kartu SIM. Slot ini memang merupakan bagian yang rawan menjadi jalur masuk air atau uap air, terutama jika tray SIM tidak tertutup rapat atau jika karet pelindung di sekitarnya mulai aus atau rusak. Meski tampak kecil dan sederhana, lubang ini membuka jalur potensial bagi air, debu, dan partikel mikro lainnya untuk masuk ke dalam komponen elektronik yang sensitif.

Tanpa perlindungan tambahan seperti karet pelapis atau mekanisme tahan air, slot SIM dapat menjadi titik awal terjadinya kerusakan serius pada komponen internal. Seiring penggunaan sehari-hari dan paparan lingkungan luar, segel pelindung di sekitar slot pun dapat melemah sehingga meningkatkan risiko bocornya air ke bagian dalam. Inilah sebabnya mengapa penghapusan slot SIM fisik mulai dipandang sebagai solusi desain yang lebih aman dan berkelanjutan.

Meski perangkat diklaim memiliki sertifikasi tahan air, kasus kerusakan akibat air atau kelembapan yang masuk melalui celah slot SIM masih sering ditemukan. Kondisi ini menunjukkan bahwa celah sekecil apa pun tetap menyisakan risiko. Debu halus dapat menumpuk di sekitar area slot, sementara air dapat menyusup melalui tekanan, perubahan suhu, atau bahkan saat perangkat hanya terendam sesaat. Jika hal ini terjadi, kerusakan komponen dalam sulit dihindari dan dapat menyebabkan smartphone mati total dalam waktu singkat.

2. eSIM bisa menghilangkan celah kebocoran untuk desain smartphone yang lebih rapat dan tahan air

Editorial Team

Tonton lebih seru di