7 Fakta Unik Kamera LIDAR pada iPhone 12 Pro dan Pro Max

Sesuai singkatannya, LiDAR adalah teknologi optik time of flight (TOF) yang mengukur jarak perjalanan (flight) pantulan pulsa cahaya (laser) dari objek ke pusat laser. Tidak heran, LiDAR terkadang disebut juga "LaDAR". Canggih dan super cepat, Apple pun mengutip fakta bahwa LiDAR adalah teknologi pemetaan yang dipakai kamera NASA untuk penjelajahan di planet Mars melalui drone dan berbagai instrumennya.

Berbeda dengan lensa kamera lain yang mengukur kedalaman ruang dengan satu pulsa cahaya, teknologi LiDAR menembakkan banyak gelombang pulsa cahaya keluar dalam semburan titik-titik inframerah yang menempel pada objek. Setiap titik inframerah tersebut kemudian dikalkulasi oleh LiDAR untuk memetakan dan menghitung flight serta dimensi ruang tersebut beserta dengan objek-objeknya. 

Frekuensi cahaya LiDAR berubah saat objek dan detektor tidak tetap satu sama lain, sehingga memungkinkan sistem LiDAR mengukur kecepatan objek. Faktanya, jarak dan kecepatan objek dapat diukur jauh lebih akurat dengan menggunakan teknologi LiDAR dibandingkan dengan gelombang radio radar.

Berikut adalah hasil pemindaian dengan sensor LiDAR oleh United States Geological Survey (USGS) untuk memetakan efek banjir di tengah Badai Isaac yang menimpa negara bagian Louisiana, AS, pada 2012.

Meski terkesan baru, teknologi LiDAR sudah diajukan sejak tahun 1960an.  Awalnya, teknologi LiDAR digunakan untuk mengukur atmosfer Bumi.

Sekarang, LiDAR sudah menjamur dan dapat ditemukan pada teknologi mobil otonom, robot, drone, hingga speed gun. Produk headphone berbasis realitas tertambah (augmented reality/AR) buatan Microsoft, HoloLens 2, juga memiliki teknologi serupa LiDAR yang memetakan ruang sebelum menyematkan objek virtual 3D.

Namun, mengapa LiDAR bisa disematkan pada iPhone? Aksesori XBOX, Kinect, menggunakan kamera yang juga memiliki pemindai kedalaman berbasis inframerah.

Nah, PrimeSense, perusahaan yang membantu pengembangan teknologi Kinect, telah diakuisisi oleh Apple pada tahun 2013. Oleh karena itulah, perangkat Apple termutakhir masa kini memiliki TrueDepth untuk Face ID dan sensor LiDAR di kamera belakang.

Jawabanya, "Ya" dan "Tidak". Iya, memang lensa LiDAR menganut cara kerja yang sama dengan sistem Face ID pada perangkat Apple, yaitu kamera TrueDepth menembakkan semprotan laser inframerah. Lalu, apa bedanya?

Jangkauan LiDAR lebih luas dibandingkan TrueDepth. Laser inframerah TrueDepth hanya mampu menyemprot beberapa meter saja, sedangkan LiDAR menyemprot hingga 5 meter!

Kamera TOF cenderung digunakan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan fokus, dan lensa LiDAR pada iPad Pro 2020 serta iPhone 12 Pro dan Pro Max pun akan melakukan hal yang sama. Apple menjanjikan fokus hingga 6 kali lebih baik di lingkungan dengan cahaya redup, sehingga LiDAR juga dapat digunakan untuk meningkatkan efek mode potret malam.

Selain fokus kamera yang lebih tajam, terdapat juga kemungkinan bahwa kamera iPad Pro 2020, iPhone 12 Pro dan Pro Max dapat menambahkan lebih banyak data 3D foto ke gambar. Meskipun belum diketahui sepenuhnya, kamera depan berbasis TrueDepth pun telah digunakan dengan cara yang sama pada berbagai aplikasi di perangkat Apple.

Disematkan pada perangkat AR, LiDAR akan meningkatkan kinerja aplikasi AR di lini iPad Pro 2020 dan iPhone 12 Pro dan Pro Max untuk memetakan ruang secara tepat dan cepat. Pembaruan sistem AR pada perangkat Apple berbasis sistem operasi (OS) iOS 14 dan ditenagai dengan chip Bionic A14 pun memanfaatkan teknologi LiDAR untuk menyisipkan objek virtual di belakang objek nyata dan menempatkan objek virtual dalam peta ruangan yang lebih rumit.

LiDAR pada umumnya digunakan untuk menggabungkan objek, ruang 3D, dan lapisan pencitraan foto, disebut "fotogrametri". Dapat digunakan tanpa elemen kamera untuk mengukur dan memetakan objek serta ruang, teknologi LiDAR dapat menjadi tren baru dalam media sosial, jurnalisme, hingga renovasi bangunan. Selain itu, kemampuan LiDAR untuk menangkap data 3D serta membagikannya membuka kesempatan bagi perangkat LiDAR untuk menjadi "content creator 3D", dari media sosial hingga jurnalisme!

Meskipun Apple menyematkan LiDAR pada iPhone dan iPad nya pada 2020, ternyata, tiga tahun yang lalu, Google pun telah melakukan hal yang sama. Melalui "Project Tango", Google menyematkan lensa LiDAR dan piranti lunak AR Google Tango pada dua smartphone yang salah satunya adalah Lenovo Phab 2 Pro dengan kamera canggih berbekal sensor inframerah yang berfungsi sama dengan LiDAR.

Sayangnya, antusiasme Project Tango hanya berumur pendek karena inkonsistensi dan kontennya yang terbatas. Project Tango kemudian digantikan oleh algoritma komputer yang melakukan perhitungan kedalaman tanpa perangkat keras. Akan tetapi, saat Apple "membangkitkan" konsep LiDAR yang sudah dimutakhirkan lewat iPad Pro 2020 dan iPhone 12 Pro dan Pro Max, dunia pun heboh!

Terdapat potensi eksplorasi penggunaan LiDAR. Contohnya, proyek kacamata AR yang tengah digarap oleh berbagai Facebook, Qualcomm, Snapchat, Microsoft, Magic Leap, Apple, dan raksasa teknologi lainnya, akan mengandalkan peta dunia 3D yang lebih canggih untuk disematkan dengan objek virtual.

Saat ini, peta 3D tersebut tengah dibuat dengan pemidan dan peralatan khusus. Namun, kemungkinan besar, perangkat masyarakat pun akan digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, perangkat AR seperti Magic Leap dan HoloLens telah memindai lingkungan sekitarmu terlebih dulu sebelum menambahkan objek virtual.

Nah, LiDAR pada perangkat terbaru Apple pun sama. Baru disematkan pada iPad Pro 2020 lalu pada lini teranyar iPhone 12 Pro dan Pro Max, Apple pun seakan-akan tidak akan ragu untuk menggarap headset AR-nya sendiri agar dapat bersaing di pasar teknologi masa depan.

Jadi kapan Apple akan merilis kacamata AR-nya sendiri? Tunggu saja tanggal mainnya!