Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)
ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Intinya sih...

  • Chipset yang digunakan sangat berpengaruh terhadap performa HP, harus disesuaikan dengan budget

  • Jenis memori dan RAM seperti LPDDR4X, LPDDR5X, eMMC, dan UFS juga memengaruhi kecepatan HP

  • Kapasitas RAM minimal 6 GB, perlu dipadukan dengan chipset dan memori yang ngebut untuk optimalisasi performa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tentunya, semua orang menginginkan HP ngebut dengan performa tinggi. Sebab, HP ngebut dengan performa tinggi bisa lancar saat digunakan untuk menjalankan banyak hal. Mau itu bermain game, multitasking, hingga rendering semuanya bisa dilajankan dengan optimal, lancar, dan tanpa lag.

Lebih lanjut, ada banyak faktor yang membuat HP bisa ngebut dan memiliki performa tinggi. Nah, faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu faktor hardware dan software. Sayangnya, banyak orang yang gak paham dengan keduanya. Jadi, mereka cenderung membeli HP dengan sembarangan. Agar hal itu tak terjadi pada kamu, mari kita bahas beberapa faktor yang bikin performa HP jadi ngebut!

1. Chipset yang digunakan

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Chipset merupakan otak dari sebuah HP. Oleh sebab itu, chipset sangat berpengaruh terhadap performa dan kemampuan HP. Chipset yang bagus bisa menjalankan berbagai game dengan lancar, mampu membuka aplikasi berat tanpa lag, bahkan bisa menjalankan multitasking dengan maksimal. Nah, pemilihan chipset pada HP harus disesuaikan dengan harga HP tersebut.

Contohnya, di rentang Rp2 - Rp4 jutaan kamu bisa mencari HP dengan chipset MediaTek Helio G99, MediaTek Dimensity 6300, atau MediaTek Dimensity 7400. Kemudian, jika ada budget Rp5 - Rp7 jutaan carilah chipset Snapdragon 7 Gen 3, MediaTek Dimensity 8400, atau Snapdragon 8s Gen 4. Terakhir, di budget tipis seperti Rp1 jutaan, kamu bisa mencari chipset Snapdragon 685 atau MediaTek Helio G99.

2. Tipe memori dan RAM

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Ada dua jenis memori di HP, yaitu memori internal dan RAM. Agar mendapat HP yang ngebut, kamu harus memperhatikan jenis memori yang dipakai. Dalam hal ini, jangan cuma perhatikan kapasitasnya saja. Soal RAM, saat ini kebanyakan HP menggunakan RAM LPDDR4X. Jika harganya tinggi, yaitu di atas Rp5 jutaan biasanya HP sudah menggunakan RAM LPDDR5X yang lebih ngebut.

Soal jenis memori, ada dua jenis memori yang sering digunakan, yaitu eMMC dan UFS. Sebisa mungkin, jangan pernah membeli HP dengan memori eMMC, apalagi jika harganya di atas Rp2 jutaan. Sebab, memori eMMC merupakan memori kuno yang lemot. Jadi, belilah HP dengan memori UFS, entah itu UFS 2.2, 3.1, atau 4.0. Sebab, memori UFS bisa membuka dan membaca data dengan sangat cepat.

3. Kapasitas RAM

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Kapasitas RAM memang bukan segalanya, namun kapasitas RAM yang besar juga cukup penting. Minimal, kamu harus membeli HP dengan RAM 6 GB. Kemudian, jika kamu sering membuka aplikasi berat dan sering melalukan multitasking, maka belilah HP dengan RAM 8 GB ke atas. Di tahun 2025 dan seterusnya, RAM 2, 3, atau 4 GB tak akan cukup untuk membuka aplikasi, khususnya aplikasi berat.

Namun, perlu diperhatikan kalau RAM besar tak semena-mena membuat HP kamu ngebut. Tentunya, kapasitas RAM besar harus dipadukan dengan chipset dan memori yang ngebut. Artinya, ketiga aspek tersebut harus berjalan beriringan. Jika kehilangan salah satunya, maka HP kamu tetap akan lemot dan tidak bisa berjalan optimal.

4. Optimalisasi software

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Tak melulu soal hardware, performa HP juga sangat bergantung pada software. Dalam hal ini, software yang tidak optimal akan membuat game lag, settingan game tidak terbuka maksimal, aplikasi mengalami crash, hingga banyak fitur yang tidak bisa digunakan. Terkadang, software yang tidak optimal juga akan memberikan masalah seperti munculnya iklan dan bug yang mengganggu. Oleh sebab itu, kamu harus mencari HP dengan software yang optimal, memiliki update software yang panjang, dan memiliki banyak fitur yang berguna bagi user.

5. Sistem pendingin

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Biasanya, sistem pendingin atau cooling system hanya dimiliki oleh HP mid-range dengan harga di atas Rp3 jutaan. Nah, jika kamu seorang gamer atau sering menggunakan HP untuk pekerjaan berat, maka kamu harus cermat dalam memilih sistem pendingin di HP. Lebih lanjut, salah satu sistem pendingin paling umum di HP adalah vapor chamber. Saat memilih HP, carilah HP dengan vapor chambor paling luas. Jika memiliki vapor chamber atau pendingin yang maksimal, suhu HP bisa terjaga, HP minim lag, sistem berjalan optimal, dan performa HP bisa stabil.

Sejatinya, HP memiliki banyak komponen dan elemen yang saling bekerja sama. Oleh sebab itu, kamu harus cermat dalam memilih HP. Jika hanya melihat HP dari satu aspek, maka performa HP yang kamu beli tak akan berjalan maksimal. Jadi, pelajari banyak hal soal HP, mulai dari jenis RAM, memori, hingga chipset yang dipakai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team