Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Galaxy S25 Ultra
Galaxy S25 Ultra (samsung.com)

Samsung Galaxy S26 Ultra sempat dirumorkan akan menerima percepatan pengisian daya dari 45W ke 60W, upgrade yang sangat dinantikan penggemar flagship. Namun, sertifikasi terbaru dari China’s Quality Certification Center justru mengungkap fakta sebaliknya. Kabarnya, Galaxy S26 Ultra batal dapat upgrade 60W dan mentok di 45W. Hal ini jelas menimbulkan kekecewaan bagi pengguna yang menunggu peningkatan signifikan pengalaman charging. Dugaan menyebut Galaxy S26 Pro dan S26 Edge diperkirakan masih dibatasi di 25W, sehingga seluruh Galaxy S26 series menunjukkan pola konservatif secara konsisten.

Keputusan ini menyoroti strategi Samsung yang berbeda dibanding smartphone unggulan asal China yang telah menembus 100W charging atau lebih tinggi. Perusahaan tampaknya lebih menitikberatkan pada stabilitas perangkat, kesehatan baterai, dan keamanan pengguna daripada mengejar angka watt tinggi. Pendekatan ini mengindikasikan Samsung memilih main aman untuk menjaga kualitas jangka panjang. Lantas, apa saja implikasi keputusan ini bagi pengguna dan fitur lain pada Galaxy S26 Ultra? Berikut pembahasan lengkapnya.

1. Sertifikasi bocorkan fakta soal batalnya penerimaan dukungan pengisian daya pada Samsung Galaxy S26 Ultra

ilustrasi baterai smartphone (unsplash.com/Tyler Lastovich)

Berdasarkan sertifikasi resmi dari China’s Quality Certification Center yang dikutip oleh SammyGuru, Galaxy S26 Ultra masih mendukung pengisian 10V/4.5A atau 15V/3A, sama seperti pendahulunya. Dibekali baterai 5.000 mAh, waktu pengisian diperkirakan tetap tidak berubah signifikan, sehingga pengguna harus menyesuaikan ekspektasi kecepatan charging. Strategi ini sejalan dengan fokus Samsung pada perlindungan baterai jangka panjang dan stabilitas perangkat.

Keterbatasan ini membuat Galaxy S26 Ultra terlihat kalah dibanding beberapa rival yang menawarkan pengisian ultra cepat. Namun, bagi konsumen yang mengutamakan keamanan dan daya tahan baterai, keputusan ini tetap masuk akal. Samsung tampaknya sengaja menjaga keseimbangan antara performa pengisian dan keamanan, sekaligus menghindari risiko overheat atau kerusakan jangka panjang.

2. Masalah charging bukan satu-satunya kekhawatiran

ilustrasi pengisian daya smartphone (unsplash.com/Amanz)

Melansir Gizmochina, masalah pengisian daya bukanlah satu-satunya perhatian bagi calon pengguna Galaxy S26 Ultra. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa kamera 3x zoom kemungkinan mengalami penurunan performa akibat sensor yang lebih kecil, meskipun resolusinya sedikit meningkat. Kondisi ini semakin menegaskan bahwa S26 Ultra lebih berfokus pada penyegaran tahunan daripada menghadirkan inovasi revolusioner.

Kombinasi antara kemampuan charging yang stagnan dan kamera yang minim inovasi membuat flagship ini terasa seperti pembaruan rutin. Strategi konservatif Samsung tampak untuk menjaga siklus rilis tahunan sekaligus memastikan kestabilan perangkat dan keselamatan pengguna. Bagi konsumen yang mengharapkan perubahan besar, upgrade kali ini mungkin tidak cukup menarik untuk segera mengganti perangkat lama mereka.

3. Keputusan Samsung yang terbilang "main aman"

Potret Samsung Electronics (x.com/@WhatLayoff)

Galaxy S26 Ultra batal dapat upgrade 60W menunjukkan keputusan Samsung untuk "main aman" di tengah persaingan ketat. Meskipun rival dari China telah menawarkan teknologi pengisian hingga 100W atau lebih, Samsung tetap memprioritaskan perlindungan baterai, kestabilan sistem, dan pengalaman pengguna yang aman. Pendekatan ini bisa membuat sebagian pengguna kecewa, tetapi sekaligus memperkuat reputasi perusahaan dalam menghadirkan produk yang stabil dan andal.

Untuk menarik perhatian konsumen, Samsung menghadirkan promo preorder “Mystery Box” yang menyertakan bonus case dan screen protector. Meskipun demikian, strategi ini belum tentu cukup menutupi keterbatasan hardware yang ada. Pendekatan konvensional ini menekankan stabilitas jangka panjang daripada mengejar tren cepat yang berisiko menurunkan kualitas pengalaman pengguna.

Dengan semua informasi tersebut, Galaxy S26 Ultra diprediksi akan menjadi penyegaran rutin di lini flagship, bukan lompatan besar. Bagi pengguna yang mengharapkan peningkatan signifikan pada kecepatan pengisian maupun kemampuan kamera, ekspektasi perlu disesuaikan. Meski demikian, konsistensi Samsung dalam menghadirkan produk yang stabil, aman, dan andal tetap menjadi nilai tambah tersendiri.

Peluncuran resmi Galaxy S26 series dijadwalkan pada Januari 2026 sehingga memberi Samsung kesempatan untuk mengejutkan pengguna dengan fitur lain atau penawaran menarik. Hingga saat ini, informasi terkait kecepatan charging dan spesifikasi lainnya memperlihatkan bahwa Samsung tetap memilih jalur konservatif tetapi aman untuk flagship terbarunya. Pertanyaannya, apakah pendekatan ini cukup untuk meredakan kekecewaan akibat batalnya upgrade baterai? Kita tunggu gebrakan selanjutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team