Bagian pemasaran Sony memang jago dalam hal ini. Dengan menempel stiker Hi-Res pada tiap perlengkapan audio, otomatis, produk tersebut memang dapat mengeluarkan potensi terbaik dari musik berkualitas Hi-Res.
Kalau begitu, jawabannya adalah "Iya". Gawai masa kini biasanya sudah dilengkapi dengan cip audio yang otomatis mendukung pembacaan format audio Hi-Res. Akan tetapi, kecil kemungkinan gawaimu dapat mengeluarkan potensi terbaik lagu Hi-Res jika dibandingkan dengan pemutar lagu digital (DAP) seperti Fiio, Shanling, atau Walkman yang memang tercipta untuk memutar musik Hi-Res.
Selain pemutar musik, pelantang telingamu pun juga harus mendukung kualitas Hi-Res. Dengan kata lain, pelantang telinga yang dapat menghasilkan frekuensi minimal 40kHz.
"Lalu? Earphones dan headphones dengan stiker Hi-Res otomatis bersuara jernih?"
Tidak juga. Stiker Hi-Res hanya membuktikan satu hal:
"Teknik marketing Sony mujarab!"
Itulah penjelasan mengenai Hi-Res audio, topik perdebatan panas di kalangan pencinta audio.
Ketidakmampuan telinga manusia mendeteksi frekuensi di atas 20kHz membuktikan bahwa seharusnya para pencinta audio tidak menganggap musik dan perangkat audio Hi-Res sebagai pembuktian kesaktian telinganya.
Bagaimana dengan peralatan audiomu sekarang? Haruskah diganti? Cuma satu jawabannya,
"Percayalah pada telinga sendiri."