iPhone 17 Pro, iPhone Air, iPhone 17 (apple.com)
Ada tiga faktor utama yang menjelaskan mengapa Indonesia bisa mengalami dua peluncuran besar iPhone dalam satu tahun. Pertama, regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sering kali menjadi penyebab tertundanya jadwal perilisan perangkat Apple dibandingkan dengan negara lain. Kedua, adanya kesepakatan investasi antara Apple dan pemerintah Indonesia pada awal 2025 menjadi kunci dicabutnya larangan distribusi iPhone 16, sehingga perangkat tersebut akhirnya dapat masuk lebih cepat meski sempat tertahan.
Ketiga, strategi distribusi Apple yang menargetkan pasar premium membuat Indonesia tetap menjadi prioritas, meskipun jadwal rilisnya tidak selalu sejalan dengan peluncuran global. Indonesia memiliki daya tarik tersendiri karena konsumennya dikenal cepat mengadopsi teknologi baru. Fenomena unik inilah yang menjadikan kasus “dua iPhone dalam setahun” hanya terjadi di Indonesia dan tidak di negara lain.
Menurut laporan ASEAN Briefing, Apple berhasil menguasai hampir 12 persen pangsa pasar ponsel di Indonesia per Oktober 2024. Capaian ini meningkat tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Meski masih tertinggal dari pabrikan lain seperti Oppo, Samsung, Xiaomi, dan Vivo, pertumbuhan ini menunjukkan konsistensi kehadiran Apple sejak 2015. Hal ini menandakan strategi jangka panjang Apple dalam memperluas pasar di Indonesia kian menunjukkan hasil.
Pada tahun 2023, penjualan iPhone di Indonesia mencapai sekitar 2,1 juta unit. Hal ini sejalan dengan meningkatnya adopsi digital dan daya beli masyarakat. Tingkat penetrasi smartphone pun melonjak dari 68,1 persen di 2022 menjadi 82,26 persen pada 2023. Proyeksi ke depan menunjukkan angka ini bisa mencapai 97 persen pada 2029 dimana membuka peluang besar bagi merek-merek premium seperti Apple untuk memperkuat posisinya di pasar lokal.
Lebih jauh lagi, Apple memimpin segmen smartphone premium di Indonesia dengan pangsa sekitar 40 persen. Dominasi ini menegaskan daya tarik iPhone di kalangan konsumen kelas atas. Maka dari itu itu, kepatuhan Apple terhadap aturan TKDN, menjadi krusial untuk menjaga dan memperluas kehadirannya di Indonesia.
Bagi konsumen, fenomena Indonesia bisa mengalami 2 kali rilis iPhone dalam 1 tahun tentu memberi keuntungan dan keleluasaan tersendiri. Hal ini dikarenakan mereka bisa menentukan apakah langsung membeli iPhone 16 atau just wait and see untuk menantikan kedatangan iPhone 17 dalam waktu dekat. Hal ini juga membuka peluang bagi mereka yang ingin merasakan perbandingan dua generasi iPhone dalam tahun yang sama, baik dari sisi fitur maupun performa. Namun, ada konsekuensi yang perlu dipertimbangkan, seperti harga jual kembali iPhone 16 yang bisa turun lebih cepat akibat hadirnya iPhone 17 dalam hitungan bulan.
Selain itu, stok awal iPhone di Indonesia biasanya terbatas karena proses impor dan distribusi. Hal ini sering memicu lonjakan harga di pasar tidak resmi sebelum akhirnya stabil di jalur resmi. Oleh karena itu, konsumen perlu menyusun strategi pembelian agar tidak terburu-buru melakukan upgrade tanpa mempertimbangkan jangka panjang. Jadi, apakah kamu termasuk yang menahan diri membeli iPhone 16 demi menunggu iPhone 17?